Warta Event – Lumajang. Udara pagi itu masih saja menusuk tulang. Padahal matahari sudah tinggi. Meski demikian, bukan berarti bukit dengan ketinggian 2900 mdpl atau mafhum dikenal B29 itu hilang pesonanya. Buktinya, masih saja banyak wisatawan yang datang meski momen sunrise sudah terlewati.
Bagi Deasy dan Widya, wisatawan asal Surabaya mengaku sunrise adalah target utama mereka datang ke puncak B29. Namun toh mereka tak terlalu kecewa. Sebab, panorama di B29 masih menawan untuk dijadikan swafoto bersama temen-temen. “Masih tetap oke kok untuk foto-foto sama temen meskipun sunrisenya sudah lewat,” ucap Deasy.
Baik Deasy maupun Widya di atas puncak B29 banyak spot foto untuk personal, maupun swafoto. Setidaknya ada tiga spot, pertama dengan latar belakang Gunung Bromo pada sisi Barat, dari sisi timur ada tiga deretan gunung yaitu Lemongan, Argopuro dan Raung. Kemudian dari sisi selatan ada gunung Semeeru yang berdiri congkak dengan keindahannya.
“Kalau yang suka dan minat sama fotografi, banyak kok yang dapat diabadikan momennya. Mulai dari teknik fotografi siluet, human interest, dan lainnya. Jadi tidak hanya sunrise. Satu hal lagi, kalau kita beruntung, kita dapat menyaksikan awan tumpah di puncak B29,” ungkap Widya yang mengaku mulai belajar fotografi.
Puncak B29 menjadi sisi lain untuk menggambarkan keindahan Gunung Bromo dan bercengkerama dengan suku Tengger yang ada di Desa Argosari. Dan, suku Tengger ini pun masih menyimpan keunikan tersendiri bagi para wisatawan. Terutamanya keteguhan mereka mengenakan sarung dalam kesehariannya.
Mengenakan sarung bagi warga Tengger pun tidak serampangan. Ada makna dan cerita dibalik seutas sarung yang dikenakan suku Tengger. Realitas sosial, serta jatidiri seseorang warga Tengger dapat dilihat dari cara ia mengenakan sarungnya.
Letak puncak B29 ini berada di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Akses untuk sampai ke B29 pun cukup mudah. Tidak perlu harus mendaki dengan jalan kaki. Sebab, bias di tempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua.
Desa Argosari yang berada di bawah lereng B29 menjadi koridor utama untuk sampai ke sana. Dari desa ini para wisatawan dapat menggunakan jasa ojek sepeda motor untuk sampai ke puncak. Biaya transportasinya pun masih cukup terjangkau hanya Rp50.000 untuk pulang pergi.
Perihal akomodasi, para wisatawan pun tak perlu khawatir. Pasalnya, di desa Argosari banyak rumah penduduk yang dijadikan home stay. Tempatnya bersih dan nyaman. Harga pun dapat disesuaikan mulai dari Rp100 – 300 ribu per malam.
Bagi yang mau merasakan sensasi menginap di atas puncak B29 pun bisa. Di puncak B29 ada lahan lumayan luas untuk mendirikan puluhan tenda. Mungkin yang perlu diperhitungkan adalah terkait cuaca. Jika tidak hujan, maka menanti sunrise di puncak B29 pun takan terlewatkan. [Fatkhurrohim]
WARTAEVENT.comm – Bandung. HARRIS Hotels, kembali menghadirkan annual event olahraga lari bertajuk HARRIS Day. Tahun ini bertemakan "FINAL LAP", dan… Read More
WARTAEVENT.com – Yogyakarta. Menyambut datangnya Tahun Baru 2025, Sahid Raya Hotel & Convention Yogyakarta kembali menghadirkan event spektakuler bertajuk "Malioboro… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) semakin memperkuat komitmennya dalam meningkatkan layanan digitalisasi pemesanan tiket online melalui aplikasi… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Artotel Group dan PT Bandung Infra Investama (Perseroda) resmi menjalin kemitraan untuk mengelola ARTOTEL Kiara Artha Bandung,… Read More
WARTAEVENT.com – Ketapang. Menjelang puncak musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan kesiapan… Read More
WARTAEVENT.com – Yogyakarta. ARTOTEL Yogyakarta mempersembahkan acara istimewa Homeground: Magnificent Seven Intimate Fun Trail Run, Minggu (8/11/2024) mendatang, untuk merayakan… Read More
Leave a Comment