Travel

Puncak Kisah Kejayaan Majapahit

Warta Event, Solo – Candi Cetho merupakan peninggalan peradaban Majapahit pada akhir periode abad ke 15. Bangunan yang memiliki arti Jelas atau Bersih ini merupakan candi yang dibenci para arkeolog. Karena, saat dipugar oleh Soedjono Hoemardani, asisten pribadi Presiden Soeharto pada 1976, yang merubah candi tanpa memperhatikan konsep ilmu arkeologi.

PicsArt_02-22-03.33.24

Candi Ceto ditemukan oleh Van der Vlis pada tahun 1842. Setelah itu, Candi Cetho diteliti oleh beberapa ahli seperti W.F. Sutterheim, K.C. Crucq, N.j. Krom, A.J. Bernet Kempers, dan Riboet Darmosoetopo.

Candi Cetho sendiri terdiri dari 13 teras yang membentang sepanjang 190 meter. Sayangnya, kondisi teras sekarang hanya tersisa 11 teras. Dari tulisan yang tercatat di lokasi, Candi Ceto dibangun pada tahun 1451-1475 yang merupakan masa akhir Kerajaan Majapahit.

Teras yang masih asli adalah teras ketujuh, teras ini terdapat sangkalan memet (sandi angka tahun), berupa tiga katak, mimi, kepiting, belut, dan tiga kadal. Menurut Bernet Kempers, arkeolog Belanda, relief kepiting, belut, dan mimi merupakan sengkalan yang berbunyi welut (3) wiku (7) anahut (3) iku = mimi (1), menunjukkan angka tahun 1373 Saka atau 1451 Masehi, tahun didirikannya candi Ceto.

Pada gapura diteras ini terdapat kalimat yang menyebutkan bahwa Candi Cetho digunakan sebagai tempat ruwatan tahun 1397 Saka atau 1475 Masehi. Hal ini diperkuat dengan relief relief Samudramanthana dan Garudeya.

Masih pada teras ini terdapat Kalacakra atau lingga (kelamin laki-laki) dengan panjang sekitar dua meter; juga terdapat simbol matahari dalam lingkaran yang merupakan Surya Majapahit, simbol dari Kerajaan Majapahit.

Seperti candi candi di Bali, Candi Cetho masih digunakan oleh masyarakat sekitar sebagai tempat pemujaan, dan populer sebagai tempat perlindungan bagi mereka yang menganut agama asli Jawa (kejawen)

Selain itu, Candi Ceto memiliki arca arca yang sangat unik. Arca dikaki masuk dipahat pada dua sisinya, yaiut sisi depan da sisi belakang. Arca jenis ini hanya dapat diketemukan di Candi Cetho dan Situs Menggung.

Hal yang menyenangkan ke Candi Cetho adalah perjalanannya. Untuk menju candi ini, kita akan melewati kebun teh Kemuning yang berbukit bukit dan bisa kita rasakan sejuknya hawa pegunungan. Jika cuaca cerah anda dapat melihat kota Solo, Gunung Merapi dan puncak Merbabu.

Jika ingin menikmati pemandangan malam, anda bisa menginap dirumah penduduk sekitar dengan tarif yang tak begitu mahal. Kebanyakan terpusat di bawah pintu masuk menuju Candi Ceto. Jangan lupa pilih yang berfasilitas air panas dan bawa jaket yang tebal. Mengunjungi Candi Ceto, jangan lupa sekalian bertandang di Candi Kethek dan Pura Saraswati yang letaknya tak jauh dari lokasi Candi Ceto.