Resmi Dibuka Kembali untuk Umum, Taman Indonesia Kaya Gelar Event ‘Senandung di Taman’
Payung Teduh tak sendirian ketika menghibur para penikmat seni yang memenuhi Taman Indonesia Kaya, dalam eventa Senandung di Taman band indie beraliran fusi antara folk, keroncong, dan jazz ini berkolaborasi dengan Paduan Suara Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (PSM UNNES).
Marsya Ditia, anggota Payung Teduh mengungkapkan, senang bisa hadir dan tampil secara langsung di Taman Indonesia Kaya. Melihat semangat dan antusiasme para penikmat seni di kota Semarang, memberikan energi dan semangat tersendiri bagi kami dalam menyuguhkan pertunjukan ini.
Baca Juga :
“Malam ini kami juga berkolaborasi dengan suara indah dan merdu dari para anggota PSM UNNES untuk membawakan dua buah lagu. Semoga penampilan kami dapat dinikmati dengan baik oleh masyarakat Semarang,” terang Marsya.
Payung Teduh diciptakan oleh dua teman dekat yang menggunakan sebagian besar waktu mereka untuk bermain musik di kantin kampus. Mereka menyediakan musik latar untuk Teater Pagupon di Universitas Indonesia.
Desember 2010, mereka memutuskan merekam musik yang sering mereka mainkan di teater. Seiring berjalannya waktu, Payung Teduh mendapat respon yang luar biasa dari pendengar, terutama di Asia seperti Jepang, Singapura, dan Malaysia.
Baca Juga : Indonesia Orchestra & Ensemble Festival Digelar, Pertama di Jakarta Dilanjut Bali pada Akhir Bulan Ini
Selain Marsya Ditia, band yang kini memiliki 5 album ini beranggotakan Alejandro Saksakame pada drum dan perkusi, Abdul Aziz pada bass, dan Ivan Penwyn pada gitar dan terompet. Pada 2021, Payung Teduh juga meluncurkan single berjudul Suar. [*]
- Editor : Fatkhurrohim
- Photo : Indonesia Kaya