Categories: EkonomiTravel

Rimo Rimo, Kuliner Unik dari Ternate

Wartaevent.com – Ternate. Mungkin para penikmat kuliner khas daerah yang belum banyak mengetahui kudapan bernama Rimo Rimo. Tak hanya unik dari sisi nama. Proses pembuatan, mulai dari cara memasak hingga penyajiannya pun sangat unik.

Norma, juru masak kuliner Rimo Rimo dar Cengkeh Afo, Kota Ternate, mengungkapkan, Rimo Rimo adalah kuliner baru khas Kota Ternate yang berada di kawasan wisata pedesaan Cengkeh Afo, Ternate. Rimo Rimo adalah kuliner yang dimasak dan disajikan menggunakan bambu lurik.

Menu dari Rimo Rimo ini pun sangat beragam. Ada ayam rimo rempah, sayur lilin, ikan masak kuning dari berbagai jenis ikan mulai kerapu, kakap putih, kakap merah. Kemudian ada juga menu pare isi ikan tuna.

“Kita pun mempunyai kasbi rimo dan kasbingo. Kukiner berbahan dasar singkong ini memiliki karakteristik proses pembuatan dan rasa yang berbeda. Kasbi Rimo, adalah singkong yang dibelah belah kemudian dimasukan ke dalam bilah bambu yang telah dikasih santan dan rempah rempah seperti daun cengkeh, pandan dan kayu manis,” terang Norma.

Kemudian, Kasbingo pun berbahan dasar singkong. Cara dan proses memasaknya pun tetap sama dengan Kasbi Rimo. Cuma yang membedakan, singkongnya di parut, di campur dengan kelapa parut. “Kasbingo ada dua jenis,myaitu Kasbingo putih dan merah. Kalau kasbingo merah tinggal ditambah gula merah,” ungkap Norma.

Dua jenis kuliner kasbi ini cara mengudapnya pun berbeda. “Kasbi Rimo dapat dikudap dengan lauk pauk. Sedangkan Kasbingo sebagai cemilan. Dapat disandingkan dengan minuman hangat seperti teh rempah maupun kopi,” ulas Norma.

Back to Nature

Kuliner Rimo Rimo seratus persen menggunakan bahan baku yang tumbuh dan ada di kota Ternate. Bambu lurik dan rempah-rempah sebagai bahan utama sangat mudah didapatkan di kawasan Cengkeh Afo. Dan rempah-rempah dari kota Ternate ini telah kesohor hingga ke daratan Eropa sejak puluhan abad silam.

Tanaman pala, kayu manis dan cengkih, adalah jenis rempah-rempah paling favorite menjadi jarahan bangsa Eropa kala merangsek ke tanah Kasultanan di Timur Indonesia. Bermula dari itu lah kuliner Rimo Rimo selalu membenamkan bahan dasar rempah-rempah di setiap bumbunya.

“Bumbu disarankan agar di tumis terlebih dahulu biar masak. Dan di setiap bumbu, pasti ada unsur rempah-rempahnya, mulai dari pala, cengkih, maupun kayu manis,” terang Norma.

Backt to nature. Mungkin falsafah yang paling tepat untuk mengungkap di balik keunikan rasa kuliner Rimo Rimo. Bambu, mungkin semua penikmat kuliner telah mafhum sebagai media lain untuk makanan. Sebut saja Lemang. Penganan dari ketan yang di masak dengan media bambu.

Tapi, di Cengkeh Afo, bambu jenis lurik dapat menjadi semua jenis kudapan khas Kita Ternate. Tidak hanya ketan seperti yang ada di Pulau Jawa dan Sumatera. Perlu dibutuhkan keahlian tersendiri untuk memasak dengan bambu tanpa menghilangkan kualitas rasa.

Norma menjelaskan, yang paling utama adalah memilih jenis bambu. Sebab tidak semua jenis bambu dapat dijadikan alat untuk memasak. “Bambu lurik yang kita pakai ini adalah bambu yang masih muda. Sebab, dalam sebilah bambu muda tersebut tahan lama dengan api, tahan pecah, dan masih banyak kandungan airnya,” urai Norma.

Berbeda dengan bambu yang sudah tua. Mudah hangus terbakar, minim kandungan air dalam seratnya sehingga sangat beresiko. Sebab makanan yang di masak dapat dipastikan tidak akan matang. “Proses memasak dengan menggunakan bambu membutuhkan waktu sekitar 45 menit. Jadi sangat riskan jika menggunakan bambu yang tua,” papar Norma.

Memasak dengan bambu pun membutuhkan teknik tersendiri. Agar makanan dapat matang secara sempurna, teknik pembakaran bambu dilakukan terlebih dahulu dari pangkalnya. Kemudian di ujung bambu di tutupi dengan lapisan dedaunan agar uap yang dihasilkan dapat merasap ke materi yang ada di dalamnya.

Dari awal proses pembuatan, penyajian hingga siap untuk disantap membutuhkan waktu kurang lebih 3-4 jam. Sangat disarankan, untuk menikmati kuliner ini harus memesan terlebih dahulu. Dan kuliner ini hanya dapat dinikmati di kawasan wisata pedesaan Cengkeh Afo.

Dari Kota Ternate, Cengkeh Afo ini dapat ditempuh hanya 15 menit menggunakan moda umum. Sebagaimana diketahui, kawasan wisata pedesaan Cengkeh Afo ini terdapat tiga pohon cengkih tertua di Indonesia yang kini menjadi destinasi wisata andalan bagi kota Ternate. [*]

Fatkhurrohim

Leave a Comment

Recent Posts

Artotel Group dan PT Bandung Infra Investama Jalin Kerja Sama Pengelolaan Hotel

WARTAEVENT.com – Jakarta. Artotel Group dan PT Bandung Infra Investama (Perseroda) resmi menjalin kemitraan untuk mengelola ARTOTEL Kiara Artha Bandung,… Read More

9 hours ago

Persiapkan Layanan Nataru  ASDP Optimalkan Lintas Ketapang-Gilimanuk

WARTAEVENT.com – Ketapang. Menjelang puncak musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan kesiapan… Read More

1 day ago

ARTOTEL Yogyakarta Hadirkan Homeground: Intimate Fun Trail Run dalam Merayakan Ulang Tahun ke-7

WARTAEVENT.com – Yogyakarta. ARTOTEL Yogyakarta mempersembahkan acara istimewa Homeground: Magnificent Seven Intimate Fun Trail Run, Minggu (8/11/2024) mendatang, untuk merayakan… Read More

3 days ago

ADWI 2024 Mendorong Pariwisata Inklusif dan Berkelanjutan, Catat Ini Para Pemenangnya

WARTAEVENT.comm – Jakarta. Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024 bukan hanya sekadar ajang penghargaan, tetapi juga merupakan upaya pemerintah untuk mendorong… Read More

4 days ago

Malam ADWI 2024: Menpar Widiyanti Sebut Desa Wisata Ujung Tombak Pariwisata Indonesia

WARTAEVENT.com – Jakarta. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) sukses menggelar Malam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI)… Read More

4 days ago

ADWI 2024: Pameran Kreativitas Desa Wisata Digelar di Kawasan Car Free Day

WARTAEVENT.com – Jakarta. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI, kembali menggelar event Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, yang menampilkan 50 desa… Read More

4 days ago