Travel

Ruang Sunyi di Ubud Tempat Tradisi Bali dan Penyembuhan Modern Bertemu

Spa yang Tidak Berusaha “Menawarkan”, Hanya Mengajak Diam

Ubud selalu dikenal sebagai pusat spiritual Bali, tetapi dalam beberapa tahun terakhir, keramaian wisata sering kali mengaburkan sisi lembutnya. Namun spa ini berdiri di wilayah yang lebih sepi, di mana hamparan sawah dan suara serangga malam masih terasa otentik.

Tamu yang selesai menjalani ritual sering memilih duduk lebih lama di beranda spa, sekadar menikmati embusan angin atau menatap lereng hijau yang tersapu cahaya senja. Tidak jarang mereka mengatakan bahwa justru saat menunggu tanpa tujuan inilah efek penyembuhan terasa paling nyata.

Baca Juga : Menikmati Fasilitas Amenities Brand Ternama Bvlgari, Ini Fasilitas Eksotis Goya Boutique Resort Ubud

Fasilitas spa di wilayah Ubud, menjadi salah satu etika daya tarik para wisatawan menikmati ketenangan liburan. Salah satu tempatnya tidak ada papan besar, tidak ada gegap gempita. Hanya langkah pelan dan kesunyian yang memeluk.

Bangunan itu adalah pusat spa milik sebuah resort di kawasan Lodtunduh—Heavenly Spa, bagian dari The Westin Resort & Spa Ubud Bali—yang belakangan menjadi perbincangan di kalangan wisatawan yang mencari pengalaman penyembuhan yang lebih dalam dari sekadar pijatan atau aromaterapi.

Masuk ke area spa ini rasanya seperti memasuki ruang waktu yang berbeda. Aroma kayu basah berpadu dengan wangi bunga dan asap dupa yang melayang halus. Tidak ada musik latar yang mendominasi; hanya suara alam yang seolah sengaja dibiarkan mengambil alih.

Salah satu terapis mengatakan bahwa di sini, “tamunya tidak diminta untuk rileks—tempatnya yang bekerja membuat tamu ingin rileks.” Tidak banyak tempat yang bisa melakukan itu tanpa terasa seperti panggung buatan.

Baca Juga : 3 Destinasi Seru Selama Menikmati Liburan di Bali, Salah Satunya Ubud

Heavenly Spa tidak mengklaim diri sebagai pusat spiritual, tidak pula menawarkan transformasi besar. Yang mereka lakukan hanyalah membuka ruang—ruang sunyi, ruang hening, ruang di mana tubuh akhirnya bisa menyusul jiwa yang tertinggal.

Dalam sebuah era ketika “wellness” dipasarkan dengan hiperbola dan kemewahan, pengalaman ini justru terasa seperti kembali ke asal: air, tanah, aroma, sentuhan, dan hening. Sebuah perjalanan kecil yang pelan, tetapi menyentuh—dan mungkin itu yang membuatnya berbeda. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *