Rumah Sakit Terapung Terbesar di Dunia dan Berbobot 37 Ribu Ton Ini Milik LSM
WARTAEVENT.com – Texas. Mercy Ships untuk kali pertamanya memperlihatkan pembuatan rumah sakit terapung (hospital ship) yang terbesar di dunia milik LSM. RS Terapung ini berencana untuk berlayar ke Afrika pada akhir 2021 dengan nama Global Mercy.
Mercy Ships, lembaga global yang berlandaskan keyakinan serta didukung pendonor dan relawan, telah menyediakan tindakan pembedahan kelas dunia kepada pihak-pihak yang membutuhkannya selama lebih dari 40 tahun, secara gratis.
Rosa Whitaker, President, Mercy Ships mengungkapkan, Global Mercy kelak menjadi keajaiban modern—RS terapung yang sepenuhnya dibuat berdasarkan pesanan, dan dilengkapi berbagai instrumen khusus, teknologi mutakhir, serta SDM yang sangat terampil di sebuah RS modern.
“RS terapung ini juga mengajak siapa pun untuk melayani dan menyediakan kesempatan bagi berbagai orang yang ingin memanfaatkan keahliannya guna mendatangkan dampak positif bagi layanan kesehatan global,” urai Rosa Whitaker.
Menampung 600 Relawan dari Seluruh Dunia
RS terapung ini akan memiliki masa operasional hingga di atas 50 tahun. Selama itu pula, lebih dari 150.000 jiwa diperkirakan akan memperoleh manfaat, hanya dari tindak pembedahan saja.
Selain menyediakan tindakan pembedahan, Global Mercy akan dilengkapi dengan ruang pelatihan yang modern, termasuk laboratorium simulasi dengan virtual reality dan augmented reality, manekin, serta perangkat latihan lainnya.
Kapal berdimensi 174 meter dan berbobot 37.000 ton ini akan memiliki enam ruang operasi yang menampung lebih dari 600 relawan dari seluruh dunia. Mereka berasal dari banyak cabang keilmuan, termasuk ahli bedah, kru kapal, juru masak, guru, ahli kelistrikan, staf fasilitas, dan lain-lain.
Kapal tersebut juga memiliki auditorium dengan kapasitas 682 tempat duduk, akademi, pusat kebugaran, kolam renang, kafe, dan perpustakaan—semuanya didesain untuk mengakomodasi hingga 950 kru ketika kapal bersandar di pelabuhan. [*]
- Penulis : Agus Harianto
- Editor : Fatkhurrohim
- Photo : Global Mercy