Festival

‘Sagu Is My Life’ Menjadi Tema Festival Danau Sentani Tahun Ini

WARTAEVENT.com – Jayapura. Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) membuka penyelenggaraan ‘Festival Danau Sentani XIII 2023’ dari tgl 5 – 7 Juli mendatang di Sentani, Jayapura, Papua.

Festival Danau Sentani yang diinisiasi Pemerintah Kabupaten Jayapura merupakan festival pariwisata tahunan yang berlangsung di sekitar Danau Sentani, Khalkote, Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua.

Baca Juga : Samasta Dessert Festival, Cara Minikmati Kelezatan Dessert dalam Perayaan Sweetphoria

Festival Danau Sentani yang berlangsung selama tiga hari ini dibuka dengan Tari Isosolo yang dibawakan sekitar 250 penari dari 10 kampung yang terdiri atas dua Distrik Sentani Timur dan delapan Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura. Berbeda dengan tarian daerah lainnya,

Tari Isosolo dilakukan di atas perahu yang sudah dihias. Tarian ini biasanya dilaksanakan atas perintah, restu, atau petunjuk Ondoafi atau pemimpin adat asli Sentani.

Selain untuk menjalin tali persaudaraan antara kampung satu dengan kampung yang lain, tarian Isosolo juga sebagai bentuk rasa syukur ketika musim panen tiba. Membawa hasil kebun untuk diberikan kepada keluarga, kerabat yang ada di kampung.

Baca Juga : #BhinekaTunggalMusik, Meleburnya Musisi Lintas Genre di Synchronize Fest Tahun Ini

Pesta rakyat tersebut juga melibatkan 20 pelaku UMKM. Sesuai dengan tema festival kali ini adalah “Sagu is my life”, salah satu produk unggulan yang ditampilkan adalah olahan makanan yang berbahan dasar sagu.

Pj. Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo mengungkapkan rasa terima kasih kepada Menparekraf yang secara langsung membuka Festival Danau Sentani 2023.

“Ini momen baru, semangat baru buat semua penggerak, pelaku usaha dan pariwisata di Jayapura. Seperti yang Menparekraf bilang kita harus gercep, geber, gaspol. Mari kita sama-sama melangkah untuk membangun pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Jayapura,” kata Triwarno.

Baca Juga : Gagal Total Saat War Tiket Coldplay, Masih Ada Tiket Buat Festival Koplo

Salah satu pemuda yang tergabung dalam PYCH (Papua Youth Creative Hub) sekaligus Staf Khusus Kepresidenan, Billy, mengatakan hampir 50 sampai 60 persen tarian Isosolo dibawakan anak-anak dan juga pemuda.

“Artinya anak muda melestarikan budaya, meningkatkan sektor pariwisata maka perekonomian akan meningkat di Papua,” ungkapnya. [*]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *