WARTAEVENT.com – Magelang. Selama 7 hari, Maestro tari Didik Nini Thowok dan maestro ketoprak Nano Asmorodono memberikan program Belajar Bersama Maestro (BBM) ke puluhan seniman muda kawasan Borobudur, Magelang.
Program BBM ini merupakan kolaborasi Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan (Direktorat PTLK), Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dengan komunitas 5 Gunung dan 2 maestro seni.
Baca Juga : Sambut TWG Presidensi G20, BPOLBF Lakukan Hal Ini
Puluhan seniman muda ini menjalani program dari tanggal 18 – 24 Juni 2022 di Studio Mendut, Magelang, dalam rangka pendukungan G20 khususnya Pertemuan Menteri Bidang Kebudayaan yang akan diselenggarakan di Magelang pada bulan September 2022 mendatang.
Selain untuk melestarikan kebudayan Indonesia. juga merupakan program peningkatan kapasitas pelaku budaya yang diberikan langsung oleh maestro kebudayaan. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pelaku budaya, terutama dalam hal daya cipta dan kemampuan kreatifnya.
Baca Juga : Ini Alasan Menparekraf Sandiaga Uno Rekomendasikan Museum Pasifika Bali sebagai Venue Side Event G20
“Program ini diharapkan menjadi simpul utama dalam penyebaran, pertukaran nilai dan pengetahuan serta ajang pembelajaran bagi sumber daya manusia kebudayaan, sehingga kelak mereka akan menjadi pelopor dalam upaya pemajuan kebudayaan,” kata Judi Wahjudin, Direktur PLTK Kemendikbudristek.
Program ini diikuti oleh 41 orang peserta dari kawasan Borobudur dan sekitarnya, terdiri dari 20 peserta Tari Topeng dan 21 peserta Ketoprak. Mereka belajar bersama maestro dengan harapan akan menyebarkan pengetahuan dan pengalamannya ke sanggar-sanggar ataupun pelaku kebudayaan di daerahnya masing-masing.
BBM Tari Topeng & Ketoprak
Peserta BBM Tari Topeng, diberikan pengetahuan yang mendalam tentang tata cara menari dengan menggunakan properti topeng. Ssebelum masuk praktek, para peserta dibekali dahulu materi tentang topeng yang ada di berbagai daerah di Indonesia, seperti Topeng Banjar, Topeng Lengger Wonosobo, Topeng Cirebon, dan topeng dari negara asing, seperti Jepang dan Cina.
Memasuki materi praktek, para peserta diajarkan seperti penggunaan properti kipas dalam tari topeng dan gerak silat dengan menggunakan properti topeng, Lebih dalam lagi, para peserta diajarkan koreografi tari topeng yang terbagi dalam tiga jenis tarian, yaitu tari tunggal, berpasangan, dan kelompok.
Baca Juga : G20 Mengadopsi Deklarasi Kebudayaan untuk Kali Pertamanya
“Program BBM ini sangat penting, karena kita menanamkan pengertian, pemahaman dan kecintaan pada generasi muda terutama, tentang keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia,” terang Didik Nini Thowok.
Sementara itu untuk BBM Ketoprak para peserta sebelum beranjak ke praktek, terlebih dahulu mereka dibekali dengan materi-materi seputar ketoprak, seperti sejarah dan perkembangan ketoprak, penyutradaraan, dan juga keaktoran.
Sedangkan pada sesi praktek, para peserta diajarkan memakai busana dalam ketoprak. Lebih dalam lagi, para peserta ketoprak diajarkan membuat sebuah produksi ketoprak yang dimulai dari proses reading,casting, blocking (gerak tubuh dan mimic), hingga penyesuaian kostum pementasan.
Baca Juga : Tenun Asal Sulawesi Barat dan NTT Dipromosikan dalam 1st TWG 2022
“Ketoprak termasuk seni yang paling kreatif, apa yang terjadi di masyarakat dapat dijadikan bahan untuk ketoprak. Kenapa pelaku ketoprak melakukan kreatifitas? Agar bisa dicintai oleh masyarakat dan bisa mengikuti zaman,” pungkas Nano Asmorodono. [*]
- Editro : Fatkhurrohim