Sapta Nirwandar: Aturan 8 Hari Karantina untuk Wisman, Event WSB Mandalika Diprediksi Sepi Penonton
“Kalau vaksinnya jenis tertentu, itu nggak pakai karantina. Terus ada yang kayak Turki, itu yang penting sudah PCR, sudah vaksin ya masuk. Kecuali kalau di tes dia positif ya di karantina.
Sapta berpendapat, aturan karantina selama 8 hari ini menghambat atau mengurangi wisatawan datang ke Indonesia. Apalagi kalau setelah mereka pulang harus dikenakan lagi karantina yang sama di negaranya seperti Australia.
“Tapi kalo pragmatis seperti Turki, Kanada, Amerika Serikat bahkan juga ada beberapa negara itu relatif pendek dan kedua dia kalo sudah vaksin dan PCR dia bebasin,” pungkasnya.
Baca Juga : Mandalika Diusulkan Jadi Destinasi Wisata Olahraga
Dalam wawancara terpisah, Pengamat sekaligus Ahli Strategi Pariwisata Nasional Taufan Rahmadi menilai, aturan karantina 8 hari yang diberlakukan pemerintah untuk wisatawan internasional tidak relevan.
Sebab pelaksanaan event World Superbike WSBK hanya berlangsung 3 hari saja. “Dengan adanya PCR, saya rasa itu sudah menjadi jaminan bahwa protokol kesehatan itu sudah dilaksanakan. Ketentuan karantina 8 hari harus ditinjau ulang,” sebut TR panggilan akrabnya.
Baca Juga : Kemenpar Dorong Percepatan Penyusunan Integrated Tourism Masterplan di Mandalika
Harapan yang sama juga disampaikan Kepala Dinas Pariwisata NTB Yusron Hadi. Ia berharap kebijakan itu bisa ditinjau kembali. Karena pada prinsipnya, tingkat vaksinasi oleh Pemerintah Provinsi TNI-Polri dan sebagainya sudah menunjukkan hasil yang bagus.
“Vaksin pada hari ini di Lombok Tengah sudah 70% lebih. Kemudian Mataram sudah 80%,” sebut Yusron. [*]
- Penulis & Editor : Fatkhurrohim