Saring Informasi, Hargai Sesama, Maka Dunia Maya Akan Tentramkan
Sebagai pemateri ketiga, Neno membawakan tema budaya digital tentang “Penggunaan Bahasa yang Baik dan Benar di Dunia Digital”. Menurut Rhesa, memperhatikan karakteristik target komunikasi, menjaga emosi dan kontrol diri, menggunakan tanda baca dan emoticon yang sesuai, hindari menghakimi orang lain, tak menggunakan bahasa provokatif dan berlebihan, serta teliti sebelum berbagi merupakan beberapa tips berbahasa yang baik dan benar.
Adapun Arfan, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema keamanan digital mengenai “Dunia Maya dan Rekam Jejak Digital”. Ia mengatakan, jejak aktifitas kita di dunia maya terekam permanen dalam jejak digital, karenanya, penting untuk menjaga jejak tetap positif agar tak merugikan di kemudian hari.
Ini bisa dilakukan dengan memahami secara detail isu yang dibahas, memikirkan respon orang lain, hingga melaporkan apabila konten bermuatan negatif.
Salah satu peserta bertanya tentang cara menghadapi ujaran kebencian yang ditujukan kepada kita. Narasumber menyarankan untuk memperketat dan menyaring pertemanan, komentar, atau kiriman.
Jika sudah siap dengan konsekuensi aktivitas dunia maya, kita bisa mengabaikannya atau laporkan dan blokir jika terjadi berulang kali dan terus-menerus oleh pelaku yang sama.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.[*]