Sigofi Ngolo: Ritual Sakral dari Teluk Jailolo yang Menyatukan Manusia dan Alam
WARTAEVENT.com – Jailolo. Matahari pagi pukul 08.05, di Pulau Babua, Teluk Jailolo, begitu terasa dekat, suara ombak menyatu dengan lantunan doa adat. Taburan bunga mengurai di sepanjang pantai yang pagi itu terlihat biru pekat selaras dengan warna biru langit di atas.
Deburan ombak, deru mesin perahu yang menyentuh angin menjadi saksi bisu suatu ritual tua yang telah berlangsung selama lebih dari tujuh abad—Sigofi Ngolo.
Baca Juga : Moloku Kie Raha Gelar 34 Event Untuk Datangkan 11 Ribu Wisman
Rombongan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia yang sedang mengikuti program Familiarization Trip (Fatrip) bertajuk “Explore Jailolo” berkesempatan merasakan langsung denyut kebudayaan Halmahera Barat yang mengakar kuat dalam sejarah Kesultanan Jailolo.

Usai menjalani prosesi Sigofi Ngolo di pulau suci Babua, rombongan diterima secara resmi di Kedaton Kesultanan Jailolo, sebuah bangunan sederhana namun sarat makna di Desa Soakonora, Kecamatan Jailolo. Tidak ada kemewahan mencolok di sana—yang ada hanyalah kesan agung yang bersumber dari kesahajaan.
Tahta Sultan dan sang Boki (permaisuri) terbuat dari kayu jati, dilapisi kulit dan tinta berwarna emas. Gaun kebesaran merah tua dengan bordir emas yang dikenakan sang Sultan tampak menyatu dengan elemen interior yang penuh simbol budaya.
Baca Juga : Festival Morotai Angkat Tema Land of Stories Sebagai Daya Tarik Wisata Maluku Utara
Dengan senyum hangat, Sultan Jailolo, Achad Sjah, menyambut rombongan, “Selamat datang dan silakan duduk di Kedaton Kesultanan Jailolo,” ucapnya ramah.