Lifestyle

Smartwatch Garmin Bagikan Rahasia Manfaat Fitur Pemantauan Kualitas Tidur

Memonitor siklus tidur

Saat tertidur, kita akan menjalani beberapa fase tidur: Non-rapid eye movement (non-REM) dan REM. Non-REM terbagi menjadi tiga tahap, light sleep, light menuju deep sleep, dan deep sleep atau tertidur nyenyak. 

Dimulai dengan light sleep, kalian akan memasuki fase deep sleep ketika detak jantung melambat dan semua otot tubuh menjadi rileks. Selain itu, terdapat fase REM, kondisi di mana saraf otak bekerja hampir sama beratnya dengan waktu terbangun.

Baca Juga : Garmin Instinct, Dibuat Sesuai dengan Standar Militer Amerika

Saat tidur, perangkat Garmin dapat mendeteksi fase apa dan berapa lama kalian melalui fase tersebut berdasarkan detak jantung, gerakan tubuh, dan variabilitas detak jantungmu.

Saat tertidur, kita akan menjalani beberapa fase tidur: Non-rapid eye movement (non-REM) dan REM./Photo by_pexels

Memahami kondisi tubuh berdasarkan data

Smartwatch seperti Garmin dapat memaparkan banyak data yang bermanfaat bahkan penilaian atas kualitas tidur kamu. Misalnya kalian bisa mengetahui berapa lama tidur pada setiap fasenya dan mengetahui seberapa baik kualitas tidur dari hasil sleep score.

Baca Juga : Jam Tangan Canggih Garmin Foreruner 645 Music Ini Cocok bagi Pelari

Bahkan fitur sleep analysis di dalamnya bisa memberitahu apakah akan merasa kelelahan atau segar di hari setelah kamu tidur, pengaruhnya terhadap stress level, dan energi pada tubuh atau body battery. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *