Wartaevent.com, Jakarta- Salah satu berkah Reformasi 1998 adalah lahirnya insiatif-insiatif warga dalam jumlah yang cukup signifikan yang telah menciptakan ruang-ruang ekspresi, eksperimentasi, belajar dan berbagi pengetahuan bersama di berbagai bidang kebudayaan.
Selama dua puluh tahun, inislatif inislatif warga itu telah memiliki peran yang cukup penting di dalam mengisi celah-celah kosong, yang belum atau tidak tersentuh oleh negara. Ada yang menghilang, ada yang bertahan dan berkembang, dan ada pula yang merubah bentuknya.
Seiring dengan kebutuhan dan situasi perubahan sosial, ekonomi, dan politik di negeri ini. Selama dua dekade, insiatif-inlsiatif warga ini belajar untuk mengenali dan mengkoreksi dirinya sendiri dengan melihat kembali kerja-kerja yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Keniscayaan untuk belajar dan melakukan auto-krltik adalah usaha untuk melihat kembali dan mengukur peran dirinya di masyarakat.
” Usaha ini menjadi salah satu cara bagi inisiatif-inisiatif saya untuk bertahan hidup di tengah perubahan zaman, perubahan teknologi, dan perubahan situasi geo-sosial, geo-ekonoml, dan geo-polltik. Yang tidak hanya terjadi di lndonesia, tetapi juga di tingkat regional dan global yang bergerak sangat cepat,” ungkap Hafiz.
Social Organism melihat kembali gagasan tentang ruang ekspresi, eksperimentasi, belajar dan berbagi pengetahuan bersama melalui pandangan seorang warga yang telah bekerja bersama ruang-ruang tersebut selama kurang lebih dua puluh tahun ini, Hafiz Rancalale.
Sebagai seorang seniman yang lebih banyak bekerja dengan moda produksi artistik sebagal seorang’fasilltator’ yang menjembatani dan memfasilitasi kerja-kerja kebudayaan dalam berbagai aktivitas berkesenian, terutama setelah Reformasi 1998. Ia telah melewati berbagai fase dalam usaha mengkonstruksi, membangun, mempertahankan, dan bahkan mencoba mendistribusikan gagasan organism ruangnya itu ke wilayah yang lebih horisontal dan tidak terpusat.
Karya video, drawing, objek, dan performans yang dihadirkan Hafiz Rancajale ini menjadi unsur-unsur penanda estetiknya. Sekaligus menerjemahkan gagasan dan pengalamannya bersama organisme, si ruang ekspresi, eksperimentasi, belajar dan berbagi pengetahuan bersama itu. Termasuk juga gagasannya tentang relasi dan konstruksi subyek-subyek di dalamnya yang menjadi selsel organik dari organisme tersebut.
Pameran tunggal ketiganya ini menjadi semacam konklusi dari gagasan dan metode proses pembentukan konsepsi tata bahasa estetikanya sebagai seorang ‘fasilitator’ kebudayaan selama dua puluh tahun ini belakangan ini. Juga menjadi pembuka bagi babak baru dalam usahanya mengembangkan salah satu moda produksi artistiknya, sebagai seorang ‘fasilitator’ kebudayaan yang meletakkan aktivisme sebagai basis kritisnya dalam melihat perubahan dan perkembangan kultur yang terjadi di masyarakat global.
Pameran tunggal Hafiz Rancajale, Social Organism, berlangsung di Gedung A Galeri Nasional Indonesia dan akan berlangsung pada 26 Mei-9 Juni 2018. Pameran ini terselenggara atas dukungan Forum Lenteng, bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Galeri Nasional Indonesia.
WARTAEVENT.com – Jakarta. Artotel Group dan PT Bandung Infra Investama (Perseroda) resmi menjalin kemitraan untuk mengelola ARTOTEL Kiara Artha Bandung,… Read More
WARTAEVENT.com – Ketapang. Menjelang puncak musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan kesiapan… Read More
WARTAEVENT.com – Yogyakarta. ARTOTEL Yogyakarta mempersembahkan acara istimewa Homeground: Magnificent Seven Intimate Fun Trail Run, Minggu (8/11/2024) mendatang, untuk merayakan… Read More
WARTAEVENT.comm – Jakarta. Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024 bukan hanya sekadar ajang penghargaan, tetapi juga merupakan upaya pemerintah untuk mendorong… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) sukses menggelar Malam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI)… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI, kembali menggelar event Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, yang menampilkan 50 desa… Read More
Leave a Comment