News

Strategi Mengembangkan Bisnis UMKM di Era Digital

WARTAEVENT.COM, Kab. Tulungagung – Setiap pengusaha pasti ingin bisnisnya terus berkembang, termasuk mereka yang menjalankan usaha kecil atau usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Namun, menjalankan sebuah usaha tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebab, persaingan di dunia usaha semakin kompetitif dari waktu ke waktu, baik skala besar maupun kecil, apalagi di era digital seperti sekarang.

 “Memiliki usaha kecil menengah di era seperti sekarang tentu sangat menjanjikan, apalagi jika tahu strategi pengembangan usaha kecil menengah. “Karena dalam mengembangkan usaha agar menjadi besar tidaklah mudah banyak aspek yang harus dipenuhi,” papar Ricco Antonius, Founder Patris.Official Store, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (10/8/2021).

Oleh karena itu, diperlukan strategi jitu agar pelaku UMKM bisa bertahan dan mengembangkan bisnisnya. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa diterapkan:

  • Tingkatkan kualitas produk.

Produk yang berkualitas akan selalu menjadi pilihan utama konsumen. Dengan kualitas produk yang terjaga, kualitas bisnis otomatis akan meningkat. Oleh karena itu, pelaku UMKM perlu meningkatkan kualitas produknya secara bertahap. Meski hal ini terkadang meningkatkan biaya produksi, pelaku usaha bisa mengatasinya dengan menaikkan harga jual. Selama kenaikan harga masuk akal, produk akan tetap menjadi pilihan konsumen.

  • Membaca tren.

Konsumen biasanya mudah bosan dan cenderung ingin sesuatu yang baru. Maka dari itu, penting pelaku UMKM harus membaca tren terkini agar konsumen tidak “lari” ke kompetitor. Misal saja, pelaku UMKM di bidang fashion dan mengetahui bahwa saat ini motif polkadot tengah menjadi tren. Cobalah untuk menerapkan motif tersebut pada koleksi terbaru tanpa menghilangkan elemen yang menjadi ciri khas brand.

  • Bangun engagement.

Upaya lain yang bisa dilakukan untuk mengembangkan bisnis adalah membangun hubungan baik dengan konsumen. Selain berkomunikasi dengan ramah, pelaku UMKM dapat membangun hubungan dengan melibatkan konsumen dalam evaluasi dan pengembangan produk. Contohnya, pelaku UMKM bisa membuat kuisioner untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap produk-produk yang ada.

  • Manfaatkan platform online.

Di era digital ini, peran platform online sangat penting untuk mengembangkan bisnis UMKM. Sebab, saat ini sudah banyak konsumen memilih bertransaksi online karena dinilai praktis dan terjangkau. Para pelaku UMKM juga dapat memanfaatkan platform online untuk berbagai kebutuhan, mulai dari sarana penjualan, komunikasi pelanggan, hingga promosi produk. Beberapa platform yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan tersebut adalah media sosial dan e-commerce. Dengan memanfaatkan platform online, pelaku UMKM bisa menjangkau pasar yang lebih besar dan berpeluang meningkatkan penjualan.

  • Tingkatkan skill bisnis.

Pengetahuan bisnis adalah modal penting bagi mereka yang ingin terjun atau tengah menjalani sebuah usaha. Hal itu diperlukan agar bisnis dapat berjalan lancar dan maksimal sehingga dapat terus berkembang dari waktu ke waktu. Salah satu cara untuk meningkatkan skill bisnis adalah dengan mengevaluasi kinerja bisnis secara konsisten dan berkala.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (10/8/2021) juga menghadirkan pembicara Novianto Puji Raharjo (Ketua Relawan TIK Jawa Timur & Ketua II Asosisasi Dosen Komunikasi dan Penyiaran Islam Jawa Timur), Frida Kusumastuti (Universitas Muhammadiyah Malang & Japelidi Indonesia), dan Muhammad Miftahun Nadzir (Dosen Entrepreneur Universitas Muhammadiyah Yogyakarta).

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *