Tak Perlu Menjatuhkan Harga Produk untuk Melawan Predatory Pricing Ini Caranya
WARTAEVENT.com – Gresik. Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan webinar Literasi Digital melalui aplikasi zoom dari bulan Mei hingga Desember 2021 mendatang.
Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab.
Penyelenggaraan Kegiatan webinar Literasi Digital di Jawa Timur I kali ini diselenggarakan di Kabupaten Gresik pada hari Senin (05/07/2021) dengan mendatangkan 4 narasumber yaitu Nur Aini Rakhmawati, PhD., Arief budiono S.T,M.M., Vivid Sambas ST, MMT., Akhmad Firmannamal, Ph.D. dan Fauzan Al-Rasyid (KOL).
Pada acara kali ini, tema yang diangkat adalah “Bangkit dari Pandemi dengan Literasi Digital”. Dan diikuti oleh 689 peserta.
Salah satu pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber Nur Aini Rakhmawati, PhD adalah, terkait dengan kompetisi harga, bagaimana caranya agar produk ekspor UMKM tidak menjadi korban predatory pricing.?
Dan pada saat itu Nur Aini Rakhmawati, PhD. langsung memberikan jawaban, kita harus hitung berapa harga yang harus diberikan berpatokan pada portfolio (cara present produk, review), kualitas produk, dan sertififkasi.
“Tidak perlu menjatuhkan harga sendiri meskipun ada produk serupa yang harganya lebih murah,” ungkap Nur Aini Rakhmawati.
Tujuan utama Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar webinar Literasi Digital ini karena diharapkan masyarakat Indonesia pada akhir tahun ini mencapai 10 juta orang terliterasi dan diharapkan meningkat menjadi 50 juta orang di tahun 2024 mendatang.
Literasi Digital yang mengakat tema besar Indonesia Makin Cakap Digital ini membahas 4 pilar utama Literasi Digital yakni, budaya bermedia (digital culture), aman bermedia (digital safety), etis bermedia (digital ethics) dan cakap bermedia digital (digital skills). [*]