Tanda Mudah Mengenali Kecanduan Media Sosial
WARTAEVENT.com – Malang. Berselancar di dunia maya, kepo dengan hidup orang lain mulai dari selebriti sampai teman, saudara dan keluarga, serta kenalan lewat media sosial atau kerap disingkat “medsos”, sudah jadi bagian dari kebiasaan sehari-hari.
Hal itu diungkapkan, Ziadatul Hikmiah, Dosen Psikologi Universitas Brawijaya Malang, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (6/9/2021).
Survei menyatakan rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktu paling tidak 2-3 jam sehari untuk bermedsos, dengan urutan pengguna serta penggunaan waktu terbanyak ada pada Instagram dan Facebook.
Indonesia sendiri menempati urutan ke-4 pengguna Facebook dan Instagram terbesar di seluruh dunia, dengan tak kurang dari 120 juta pengguna untuk Facebook (44,94% dari populasi penduduk negara) dan 56 juta untuk Instagram (20,97% dari populasi) ini adalah data tahun 2019, dan di tahun 2020.
“Segala sesuatu yang berlebihan biasanya kurang baik, dosis penggunaan media sosial juga harus ada batasannya. Kecanduan media sosial bisa mengakibatkan stres, berdampak buruk pada kesehatan dan keseimbangan mental. Apalagi, bila ini terjadi pada diri kita sendiri, pasangan, anak, teman baik atau keluarga terdekat,” jelasnya.
Ini beberapa tanda-tanda kecanduan medsos yang mudah dikenali, seperti:
- Merasa cemas saat tidak bisa mengakses media sosial dalam beberapa waktu.
- Selalu tidur dengan HP dan hal pertama yang dilakukan saat bangun tidur adalah meraih HP untuk mengeceknya.
- Selalu mengecek medsos setiap saat, bahkan saat bekerja, saat sedang makan dan sedang bepergian.
- Kelewat mementingkan jumlah “Like” dan komentar di setiap postingan yang diunggah.
- Sulit berkomunikasi secara langsung dengan orang-orang terdekat baik itu keluarga, pasangan, teman maupun kolega di kehidupan nyata, dan lebih menyukai interaksi lewat jalur digital.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (6/9/2021) juga menghadirkan pembicara, Sarri S. Rianna (CEO at PT NAP Committee of Ind Chamber of Commerce (Kadin) Committe of Ind Hotel Association of DKI Jakarta (PHRI DKI)), Zulham Mubarak (Ketua Umum Milenial Utas &Komisaris PT. Agranirwasita Technology), Valencia Fergie Pramono (Marcomm Manager), dan Sukma Ningrum (Video Contet Creator) sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional untuk Indonesia #MakinCakapDigital ini berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Dan melibatkan 110 lembaga juga komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.
Kegiatan yang diadakan di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten ini dilaksanakan secara virtual berbasis webinar. Dengan menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Dengan maksud dan tujuan utamanya membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (*)