Teknologi Digital Menjadi Kunci Penguatan Toleransi
Mampukah era digital memberikan kontribusi nyata bagi upaya memajukan kebudayaan sekaligus merajut spirit multikulturalisme terutama di masa pandemi sekarang ini?.
Dan pada saat itu Novy Setia Yunas, S.IP., M.IP langsung memberikan jawaban, teknologi itu menjadi kunci penguatan toleransi dengan menyebarkan informasi dan konten-konten yang mencerminkan multikultur. Kita sudah jenuh dengan polarisasi yang lahir di tengah kontestasi politik.
Kita bisa mulai dengan menulis pesan-pesan singkat berisi nasionalisme, pesan kebangsaan. Kita bisa mulai dengan hal-hal kecil, yang baik. Misalnya di bulan Agustus ini bisa saja kita tampilkan keberagaman. Perubahan adalah sebuah keniscayaan. Yang terpenting bagaimana mengisi perubahan itu dengan hal-hal positif.
Tujuan utama Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar webinar Literasi Digital ini karena diharapkan masyarakat Indonesia pada akhir tahun ini mencapai 10 juta orang terliterasi dan diharapkan meningkat menjadi 50 juta orang di tahun 2024 mendatang.
Literasi Digital yang mengakat tema besar Indonesia Makin Cakap Digital ini membahas 4 pilar utama Literasi Digital yakni, budaya bermedia (digital culture), aman bermedia (digital safety), etis bermedia (digital ethics) dan cakap bermedia digital (digital skills). [*]
