Tips Amankan Data Pribadi Supaya Tak Diretas
WARTAEVENT.COM, Kab. Tuban – Kebocoran data pribadi 279 penduduk Indonesia membuat khawatir akan nasib data sendiri yang kemungkinan bisa saja bocor. Data yang bocor biasanya meliputi nama lengkap, KTP, nomor telepon, email, NID, dan alamat.
Anang Sucipto, Pengawas Sekolah Ahli Madya mengatakan bocornya data biasanya berasal dari PSTE (Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik) atau instansi pemerintah yang meminta untuk memasukkan data.
“Sebagai pengguna, yang bisa kita lakukan adalah waspada terhadap praktik kejahatan atau penipuan yang terjadi atas kebocoran data tersebut. Oleh karena itu platform atau PSTE harus bertanggung jawab penuh dan wajib dikenakan sanksi berat apabila terjadi kelalaian yang mengakibatkan terjadinya kebocoran data pribadi,” ujar Anang, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 untuk wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Rabu (27/10/2021).
Berikut tips untuk mengamankan data pribadi supaya tidak diretas, seperti:
- Rutin Ganti Password
Lakukan pergantian password pada akun aplikasi atau platform secara berkala. Misalnya, selama tiga bulan sekali untuk memastikan informasi data pribadi yang kita masukkan aman dari retasan.
- Dompet Digital
Di zaman dengan teknologi semakin canggih, penggunaan dompet digital menjadi pilihan sehari-hari untuk menghindari penggunaan kartu debit dan kredit secara langsung. Tidak ada salahnya untuk menggunakan dompet digital untuk lebih memperaman data informasi pribadi kita.
- Verifikasi Dua Langkah
Jika memungkinkan, pilih proteksi ganda terhadap informasi data pribadi yang Anda berikan. Verifikasi dua langkah atau Two-factor authentication (2FA) yang ditawarkan pihak aplikasi maupun PSTE merupakan salah satu cara melindungi data.
- Jangan Pakai Wi-Fi Publik
Usahakan untuk tetap menggunakan jaringan internet pribadi dalam gawai Anda. Tidak usah berharap untuk menggunakan Wi-Fi publik yang disediakan gratis demi keamanan data pribadi Anda.
- Update Antivirus
Pasang Antivirus ter-update dalam gawai Anda untuk berjaga-jaga jika terdapat malware di dalamnya. Antivirus akan bekerja untuk melindungi data pribadi Anda.
- 6.Transaksi di Platform Terpercaya
Saat ini, Anda juga harus mulai selektif dalam memberikan data pribadi dalam platform. Usahakan untuk mengecek lebih dulu jenis platform yang meminta data pribadi, apakah terpercaya atau tidak untuk menghindari kebocoran data.
- Gunakan Ragam Password
Jika Anda memiliki beberapa platform yang meminta data pribadi, gunakan password yang berbeda-beda di masing-masing platform. Termasuk di dalamnya untuk e-commerce dan media sosial.
- Hindari Link Asing
Anda diwajibkan untuk tidak langsung mengklik link asing sembarangan. Sebab ditakutkan adanya phising melalui data pribadi yang ada di patform. Phising adalah suatu metode untuk melakukan penipuan dengan mengelabui target dengan maksud untuk mencuri akun target.
- Jaga Kode OTP
Jangan pernah memberitahukan kode OTP kepada siapapun. Biasanya kode OTP diberikan secara personal melalui sistem kepada pengguna platform. Sekalipun itu merupakan karyawan dari palatform yang bersangkutan, Anda dilarang keras untuk memberitahukan kode OTP yang Anda dapatkan.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Rabu (27/10/2021) juga menghadirkan pembicara, Tiurida Lily Anita (Faculty Member at Binus University & Assesor Hotel and Restaurant at BNSP), Eflina Nurdini Febrita Mona (Profesional MC & Lecture Public Relation BINUS University), Rubi Supriyanto (Dosen STAH Santik Dharma Malang), dan Sari Kusumaningrum (Presdir PT Juwita Bersinar Indonesia & Founder of The S Media) sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. BerlAndaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.