Tips Berbudaya Produktif Di Era Digital
WARTAEVENT.COM, Kab Blitar – Indonesia sudah menapaki era Industri 4.0, yang antara lain ditandai dengan serba digitalisasi dan otomasi. Namun, belum semua elemen masyarakat menyadari konsekuensi logis atau dampak dari perubahan-perubahan yang ditimbulkannya.
Beberapa contohnya, seiring dengan perkembangan teknologi internet, membuat anak-anak mulai kecanduan oleh gadget untuk untuk melakukan aktivitas bermedia sosial di dalam rumah dibandingkan bermain atau berolahraga di luar rumah.
Bukan hanya itu saja, kalau dahulu orang ketinggalan dompet pasti kebingungan. Namun seriring dengan perkembangan teknologi dan zaman, untuk sekarang orang lebih rela ketinggalan dompet dibandingkan gabgetnya. Karena melalui gadget (gawai) bisa melakukan apa saja seperti pembayaran hingga belanja online.
Menurut Khoirul Adib, Co Yi.Tech Indo, Owner KA Studio, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Jumat (2/7/2021), hampir semua masyarakat Indonesia saat ini telah melek teknologi, khususnya internet.
“Sayangnya, sebagian besar dari mereka menggunakan media sosial hanya untuk hal-hal konsumtif, membuat status, melakukan hal-hal yang kurang penting dan yang pasti hal-hal yang tidak meningkatkan nilai tambah. Padahal banyak hal produktif memanfaatkan internet yang bisa dijalankan,” kata Khoirul.
Dia menambahkan, untuk itu masyarakat Indonesia perlu tahu tips berbudaya produktif di era digital. Seperti semakin luasnya informasi di dunia digital mempermudah proses pembelajaran membantu Learn from Home atau dalam mempelajari ilmu tertentu, pekerjaan lebih mudah dengan co-working space, cloud computing, remote system dan work from home.
Penghasilan melalui AdSense yang tersedia dalam berbagai kanal dapat dipelajari dan menjadi profesi baru. Jangkauan bisnis menjadi lebih luas dengan e-commerce di marketplace. Online shop yang didorong media sosial, berjualan di Facebook atau platform lainnya.
Hobi game dapat dilatih menjadi atlet e-Sport yang menghasilkan secara finansial dan prestasi, jejaring pertemanan di media sosial, bisa membuka relasi alumni dan jejaring baru, sebuah kesempatan bisnis dan lapangan pekerjaan. Ia menjealskan, dengan perkembangan teknologi dibutuhkan keterampilan penggunanya atau edukasi tentang literasi digital, sampai saat ini banyak masyarakat Indonesia kurang baik memanfaatkan perkembangan teknologi.
“Untuk itu perlunya edukasi dan sosialisasi pemanfaatan dan pembelajaran TIK untuk pengingkatan kualitas hidup menuju masyarakat informasi Indonesia,” tuturnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Jumat (2/7/2021) juga menghadirkan pembicara, Ariyo Zidni (Pendongeng dan Penulis Buku Cerita Anak), Jessicha A (Co-Owner PT. MGroup & Digital Content Creator), Aribowo Sasmito (Mafindo), Khuldimartain Wildan (Relawan TIK).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.