Tips Bertransaksi Digital dengan Aman
WARTAEVENT.COM, Kab. Sumenep – Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan nilai transaksi uang elektronik tetap kuat pada Juli 2020, yakni sebesar 24,42% (yoy). Sedangkan volume transaksi digital banking juga mengalami pertumbuhan tinggi sebesar 38,81% (yoy) pada Juli 2020.
“Transaksi keuangan melalui aplikasi digital di masa pandemi mengalami kenaikan yang didorong oleh pembatasan aktivitas masyarakat demi menekan penyebaran virus corona,” ujar Gian Depa Hermawan, PMT & Business Development at PT. Sahftindo Energi, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Senin (08/11/2021).
Seiring dengan kebutuhan transaksi keuangan secara digital di masa pandemi, berikut kiat aman bertransaksi digital, seperti:
- Hindari Penggunaan WiFi Publik untuk Transaksi Keuangan
Menggunakan WiFi publik memiliki risiko tinggi untuk terjadinya pencurian data pribadi. Jika masyarakat ingin melakukan transaksi keuangan, disarankan menggunakan jaringan internet pribadi yang lebih aman. Selain itu, jangan lupa untuk memantau notifikasi dari setiap transaksi. Jika menerima notifikasi dari transaksi yang tidak diketahui, segera menghubungi bank yang bersangkutan.
- Belanja Online di Situs atau Aplikasi yang Terpercaya
Pastikan hanya berbelanja di situs online yang terpercaya. Cara untuk memastikan situs online aman atau tidak, yaitu dengan melihat apakah ada ikon ‘gembok’. Situs yang aman terdapat simbol ini di pojok kiri atas sebelum alamat situs atau alamat situs yang dimulai dengan https://. Hindari bertransaksi digital yang meminta pembayaran langsung ke rekening pribadi penjual. Hal ini untuk menghindari penipuan.
- Rutin Mengganti Password dan Tidak Sembarangan Memberikan One Time Password (OTP)
Secara berkala PIN/password harus diganti dengan angka, tanda baca, dan huruf yang unik. Diusahakan bedakan PIN/password untuk rekening atau akun yang berbeda. Jangan pernah memberitahukan PIN/password atau OTP ke orang lain yang tidak dikenal dan hindari mengirimkan data pribadi melalui aplikasi percakapan digital atau media sosial.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Senin (08/11/2021) juga menghadirkan pembicara, Tiurida Lily Anita (Faculty Member at Binus University & Assessor Hotel and Restaurant at BNSP), Syawqi Futhaqi Hanan (Content Creator & Founder Football Reaction), Ridan Muhtadi (Dosen FEB IAI Miftahul Ulum Pamekasan & Kepala Dept. Riset Madura Idea Foundation), dan Novita Kristiani (Business Owner Prelovita.id) sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. BerlAndaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.