News

Tips Dan Trik Menjadi Konten Kreator

WARTAEVENT.COM, Kab. Blitar – Generasi muda pada kenyataannya terbagi menjadi dua golonga yaitu generasi Y atau yang biasa kita kenal dengan istilah generasi milenial dan golongan baru bernama generasi Z. Generasi milenial adalah kelompok manusia yang lahir pada periode tahun 1980-1997, sedangkan generasi Z adalah generasi yang lahir di atas 1997.

“Generasi ini cenderung cinta kebebasan, suka mencoba pengalaman baru, doyan liburan, antusias bergabung dengan komunitas dan senang tampil di depan publik. Karena itu, melihat dinamika perilaku generasi Z begitu unik, sehingga memiliki peran besar pada era digital ini untuk membanjiri internet dengan konten positif,” kata Dendy Muris, Dosen Komunikasi dari Instirut Komunikasi dan Bisnis LSPR dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kota Blitar, Jawa Timur, Jumat (9/7/2021).

Lanjutnya, di tengah konvergensi digital yang membuat arus informasi menjadi semakin cepat dan kemunculan teknologi, lahir profesi baru seperti content creator atau influlncer. Profesi yang makin digemari milenials ini pun bisa menjadi cara untuk menciptakan budaya positif di dunia digital lewat konten yang bermanfaat dan inspiratif.

“Peran serta generasi milenials di sini bisa mendistribusikan konten positif, yang melawan hoax. Sambil membuat konten milenials juga dapat ikut menumbuhkan perekonomian lewat industri kreatif,” ujarnya.

Ia menerangkan beberapa tips dan trik untuk milenial yang ingin menjadi content creator seperti memperhatikan pra produksi, proses, hingga pasca produksi. Lalu seorang content creator juga membuat personal branding yang akan memengaruhi bagaimana audiens melihatnya saat tampil di publik.

Saat ini bentuk konten juga sudah semakin spesifik, karena itu seorang content creator harus tahu target audience mereka dan platform yang dipilih. Seorang content creator juga jangan asik sendiri, namun harus memaksimalkan partisipasi dari audiens misalnya dengan membuat kuis, give away, serta jangan lupa untuk membalas komentar.

“Partisipasi audiens menjadi salah satu tolak ukur berhasil tidaknya sebuah konten, jadi maksimalkan,” ujarnya.

Dia mengharapkan, para generasi milenials untuk bijak saat membuat konten serta memakai sosial media dengan berpedoman pada Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Sehingga budaya digital yang tercipta adalah lingkungan yang sehat dalam berinternet. 

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kota Blitar, Jawa Timur, Jumat (9/7/2021) juga menghadirkan pembicara Guntur Rahmatullah (Sekretaris Relawan TIK Kabupaten Jember), Septiaji Eko Nugroho (Ketua Presidium Mafindo), dan Endrita A. Wicaksono (Digital Strategy Consultant & Digital Marketing).

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *