Tips Menyaring Berita Palsu
WARTAEVENT.com – Ciamis. Hoaks ini mengandung makna berita bohong yang tidak bersumber. Berita hoaks ini memiliki tujuan untuk menyesatkan orang dan menimbulkan kepanikan. Penyebaran hoaks menjadi isu berbahaya saat ini karena mengancam hidup berbangsa dan bermasyarakat.
“Hoaks atau beripa palsu ini bukan sekadar misleading atau menyesatkan, tetapi informasi dalam berita palsu ini tidak memiliki landasan yang faktual dan disajikan seolah-olah seperti serangkaian fakta,” jelas Made Nandhika selaku key opinion leader dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (4/11/2021).
Akses yang mudah tanpa kesiapan literasi dari penggunanya menjadi celah berita palsu beredar. Akibatnya, dari berita hoaks tersebut kita menjadi lebih membenci kelompok tertentu bahkan bisa mengarah ke menyakiti orang lain secara fisik orang yang tidak bersalah. Terutama ketika berita-berita hoaks dibuat mengatasnamakan isu SARA. Oleh karena itu, kita harus lebih waspada terhadap berita hoaks.
Berita hoaks memiliki ciri berupa konten menyesatkan bagi pembacanya dalam membingkai suatu isu. Setiap berita yang kita dapatkan, perlu di cek kebenarannya dan tidak hanya terpaku pada satu situs. Hal ini bisa menyebabkan perselisihan. Kemudian, berita palsu turut banyak memanipulasi foto dan video dan banyak disebarkan melalui pesan berantai, tanpa memiliki sumber berita yang jelas.
“kita harus lebih pintar dan terliterasi, makanya kita jadi bisa menangkal berita-berita seperti hoaks,” tuturnya.
Made menyampaikan, supaya kita bisa menangkal hoaks biasakan teliti ketika membaca judul, isi, dan situsnya. Cek kredibilitas situsnya menggunakan keyworad hoaks. Kita juga bisa cari nama penulis dan tanggal publikasi kontennya dan cari fakta sebenarnya. Jangan langsung membagikan informasi tanpa dipastikan kebenarannya dan dibandingkan dengan berita serupa dari situs lain yang kredibel. Biasakan saring sebelum sharing suatu berita.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (4/11/2021) juga menghadirkan pembicara, Indra Brasco (Dadpreneur), Cyntia Jasmine (Founder GIFU), Dee Rahma (Digital Marketing Strategist), dan Idayanti Sudiro (Certified Life and Wellness Coach).
Gerakan Nasional untuk Indonesia #MakinCakapDigital ini berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Dan melibatkan 110 lembaga juga komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.
Kegiatan yang diadakan di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten ini dilaksanakan secara virtual berbasis webinar. Dengan menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Dengan maksud dan tujuan utamanya membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (*)