Kabupaten Sleman Siapkan 300 Homestay di Desa Wisata
Warta Event – Yogyakarta. Kabupaten Sleman terus bergerak melaju menyongsong peningkatan wisatawan. Salah satunya dengan menyiapkan homestay di Desa Wisata yang dilengkapi dengan beragam fasilitas.
Sri Purnomo, Bupati Sleman dalam paparannya saat workshop mengatakan, dari 31 desa wisata di Sleman, sepuluh desa sudah menyediakan fasilitas homestay. Homestay dan Desa Wisata menjadi semakin strategis di Sleman. Ini setelah Presiden Joko Widodo dan Menpar Arief Yahya serius mengembangkan sektor ini sebagai core economy bangsa.
Langkah teknisnya pun, semakin terasa di lapangan. Lapangan terbang New Jogja International Airport di Kulonprogo sudah diground breaking awal 2017 ini. “Kami sudah antisipasi! Kebetulan Perdagangan, Jasa dan Pariwisata menjadi prioritas Sleman. Dan sudah ada moratorium hotel di Sleman,” kata Bupati Sri Purnomo.
Bupati Sleman pun menambahkan, ada 300 unit homestay yang sudah siap menerima tamu dengan harga yang relatif murah. Disebutkan kesepakatan harga menginap di homestay di kisaran Rp 80-110 ribu sehari semalam dengan fasilitas makan tiga kali.
Kebijakan pengembangan homestay ini, kata Sri Purnomo, sejalan dengan moratorium pembangunan hotel yang telah dilakukan beberapa tahun lalu. Pengembangan Kabupaten Sleman saat ini diarahkan sebagai pusat pendidikan, pusat kebudayaan, penghasil pangan, daerah tujuan wisata, pengembangan industri kecil, agro industri dan industri jasa.
Dengan potensi daya tarik alam dan lahan subur, Sleman juga mengembangkan desa wisata di bidang pertanian. Salah satu prinsip pengembangan wisata di Sleman, menurut Sri Purnomo, mengedepankan partisipasi masyarakat dan kearifan lokal.
Sedangkan kriteria desa wisata yang dikembangkan haruslah memiliki atraksi wisata mencakup alam budaya, daya dukung desa seperti keaslian, keunikan dan keindahan. Menginap di homestay, para tamu bisa menikmati kehangatan keluarga khas Sleman.
“Mereka pun Bisa ikut membajak sawah, melihat panen padi. Karena anak-anak orang kota meski makan nasi, banyak yang tidak tahu tanaman padi seperti apa? Maka, homestay di Desa Wisata diarahkan pada segmen pelajar dan mahasiswa, perusahaan, wisatawan asing dan keluarga,” tandas Bupati Sleman. [Wendi/Fatkhurrohim]