Upaya Bersama Harus Dilakukan Agar Kunjungan Wisatawan Meningkat, Ini Caranya
Sementara itu Agustini Rahayu, Direktur Kajian Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengatakan, akan ada banyak tren pariwisata baru di tahun mendatang.
“Pada intinya wisatawan akan mencari pengalaman-pengalaman baru. Wisatawan akan meninggalkan konsep-konsep yang konvensional dan mencari new experience,” ujar Agustini Rahayu.
Baca Juga : Tahun Politik, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tetap Tumbuh
Sementara Director of Check-In Asia, Gary Bowerman, mengatakan Indonesia harus mulai menaruh perhatian besar terhadap pasar Tiongkok dan India. Kedua negara tersebut diperkirakan akan menjadi pasar dengan pertumbuhan tertinggi di tahun depan.
“Bagaimana menemukan strategi pemasaran yang tepat agar dapat menarik minat wisatawan Cina dari berwisata hanya di dalam negeri, menuju pasar di Asia Tenggara terutama Indonesia,” kata Gary.
Ketua Forwaparekraf, Pasha Yudha Ernowo mengatakan, pihaknya memilih tema “Peluang dan Tantangan Investasi untuk Pariwisata Berkelanjutan” ini mengingat Indonesia dengan kekayaan alam yang melimpah, dan sudah saatnya untuk lebih fokus terhadap pengembangan pariwisata berkelanjutan.
Di sisi lain, investasi yang mengedepankan keberlangsungan dan keberlanjutan lingkungan di sektor pariwisata harus terus gencar dilakukan. “Sehingga tidak tertinggal dengan negara lain dan yang paling penting adalah pengembangan pariwisatag dapat memberikan dampak positif jangka panjang terhadap lingkungan,” ujar Pasha.
Baca Juga : Begini Outlook Industri MICE Indonesia Tahun Depan
Penyelenggaraan ITO 2024 didukung oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan didukung oleh Jambuluwuk Hotels & Resto, Sari Ayu Martha Tilaar, Intiwhiz Hospitality Management, Bookcabin By Lion Group, Amaryllis Boutique Resort, Wings Group, dan MEG Cheese. (*)
- Editor : Fatkhurrohim