Valuasi FMCG Senilai Rp742 Triliun Menggerakan Pertumbuhan B2B E-Commerce di Indonesia
Peningkatan mutu infrastruktur seperti logistik, berbarengan dengan maraknya usaha-usaha rintisan seperti Ninja Van, Sicepat Ekspres, dan Tiki, juga merupakan aspek penting yang melengkapi ekosistem B2B e-commerce dengan layanan last-mile delivery.
Baca Juga : Berikut Ini 3 Hal Bincang ShopeePay Talk Tentang Bisnis Franchise
Hal ini turut meningkatkan infrastruktur di Indonesia. Sebagai aspek terakhir, Covid-19 telah memicu perubahan perilaku konsumen, sebab perjalanan yang tidak perlu harus dihindari ketika kebijakan pembatasan jarak sosial diberlakukan.
Munculnya B2B E-commerce FMCG
Untuk itu, B2B e-commerce menjadi pilihan yang jelas untuk memasok kembali persediaan barang-barang (stock replenishment).
Hasilnya, beberapa platform B2B telah bermunculan dengan model-model layanan e-commerce dan marketplace, seperti Grab Kios, GudangAda, GoToko, dan lain-lain. Setiap model layanan tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan bagi kalangan operator.
Baca Juga : Jabarkan Beragam Manfaat, Tanamduit Ingatkan Untuk Menuju Financial Freedom
Manas Tamotia, Head Southeast Asia Technology Practice L.E.K. Consulting mengatakan, , di Indonesia, pihaknya menilai GudangAda sebagai marketplace terbesar dalam volume transaksi, sedangkan, pelaku e-commerce seperti mitra Tokopedia dan GrabKios memiliki interaksi yang lebih baik pada aplikasi-aplikasinya.