News

Waspada, Penipuan Berkedok Call Center Bank Palsu

WARTAEVENT.COM, Kab. Lumajang – Aksi penipuan yang merugikan nasabah perbankan kembali terjadi. Kali ini modus yang dilakukan dengan berpura-pura sebagai petugas call center bank. Penipuan call center palsu ini banyak menyasar kejadian kartu ATM yang tertahan ‘stuck’ dan tertelan di mesin ATM.

Strategi modus penipuan secara umum yang perlu Anda ketahui ialah penipu menempelkan nomor call center PALSU di mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) yang ditandai. Nomor call center yang ASLI sengaja ditumpuk dengan yang PALSU. Pastinya tak banyak masyarakat yang sadar karena hal seperti ini telah direncanakan dengan matang oleh penipu.

Menurut Ellangga Seta, CEO PT. Indokonten Sukses Makmur & Komisaris CV. Ayajasa Kirana Makmur, sasaran penipu umumnya adalah masyarakat yang panik apabila kartu ATM-nya tertelan, sehingga refleks akan menghubungi nomor call center palsu yang tertera di mesin ATM.

“Penipu sengaja memasang jebakan berupa ganjalan di mulut ATM dengan biji plastik yang dimodifikasi sehingga mulut ATM dapat menahan kartu yang masuk. Akibatnya, kartu ATM tidak bisa masuk secara full dan tidak bisa pula keluar karena terganjal. Otomatis korban menjadi panik dan menghubungi nomor call center palsu yang telah ditempel pada mesin ATM. Korban pun melaporkan kartu ATM-nya tersangut atau tertelan ke nomor tersebut, dan hendak memblokir kartunya,” ungkap Ellangga, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (4/8/2021).

Ia menerangkan, penipu yang berpura-pura sebagai orang dari pihak call center meminta data-data bank yang bersifat pribadi sebagai syarat pelaporan. Data yang diminta antara lain nomor kartu ATM dan PIN ATM.

“Selepas korban pergi, penipu beraksi menguras semua uang di rekening korban dengan cara mentransfer ke rekening penampung hingga tarik tunai. Korban pun tersadar bahwa ia tertipu setelah uang di rekeningnya terkuras habis,” jelasnya.

Belajar dari kasus penipuan bermodus call center palsu ini. Anda bisa lebih waspada ketika mengalami kejadian kartu ATM tertelan. Anda tidak perlu panik dan segera lakukan hal ini:

  • Hubungi Nomor Call Center Bank yang Asli.

Anda bisa melihat nomor telepon contact center atau call center bank yang ASLI melalui website bank. Apabila Anda melihat nomor call center berupa stiker di mesin ATM, pastikan cek dulu nomor tersebut dengan nomor call center bank yang tertera di website bank bersangkutan. Bila perlu, Anda bisa mencatat nomor contact center / call center bank di gadget agar mudah menghubungi bila diperlukan. Sebagai informasi, nomor call center bank juga tertera di belakang kartu debit dan kartu kredit. 

  • Jangan Berikan Informasi Data Pribadi.

Apabila kasusnya kartu ATM Anda terganjal (stuck) lalu otomatis tertelan oleh mesin ATM. Ketika Anda menghubungi call center bank dan dijawab oleh customer service bank yang bersangkutan, segera minta pihak bank memblokir kartu tersebut. Pihak bank akan mengajukan beberapa pertanyaan umum antara lain nama, alamat, nomor rekening, email, nomor HP dan nama ibu kandung. Pastikan Anda tidak memberikan informasi data perbankan yang sifatnya pribadi seperti PIN ATM, kode OTP, nomor CVV kartu kepada siapapun.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (4/8/2021) juga menghadirkan pembicara Putu Yani Pratiwi (Lecturer & Owner @askaravilla), Deya Oktarissa (Key Opinian Leader), Drg. Silvia (Dokter Gigi), dan Agus Gunawan (Bidang Kesekretariatan Relawan TIK Jawa Timur).

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *