Categories: Travel

Yuk Belajar Tradisi Dayak dari Rumah Betang

Warta Event – Kobar. Melakukan perjalanan wisata ke pulau Kalimantan Tengah akan terasa kurang berilmu, jika belum belajar tradisi dan adat istiadat suku Dayak. Untuk memperoleh ilmu pengetahuan tersebut cukup datang ke rumah adat Betang, yang berada di Pasir Panjang, Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah.

Yomie Kamale, Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, menyatakan, salah satu ciri yang paling jelas dari rumah adat Dayak yang bernama Betang ini adalah berbentuk panggung dan panjang, kemudian menggunakan material kayu ulin.

Selain itu, lantai rumah Betang ada yang menggunakan kayu dan atau bambu, dindingnya menggunakan kayu kulit, ada tangganya, ada dapur pada bagian belakang. “Ini rumah betang replika. Di Kalimantan Tengah, rumah adat betang bentuknya semacam ini,” terang Yomie.

Dinamakan Betang karena memiliki filosofi semangat kebersamaan. Sebab, di rumah betang ini dapat dihuni antara 5 – 7 keluarga. Bahkan lebih. Itu sebabnya, di rumah betang ini jumlah dapur mengikuti kebutuhan. Semakin banyak keluarga maka semakin banyak pula dapurnya.

Dulu, tangga rumah betang ini tangganya cuma satu dan dapat ditarik ke dalam. Kemudian pintunya hanya ada dua, di depan dan di belakang. Ruangan yang ada di rumah pun tidak menggunakan sekat. Akan tetapi sekarang rumah betang pun sudah mulai ada yang menggunakan sekat.

Pada suku Dayak tertentu, pembuatan rumah Betang harus memenuhi beberapa persyaratan seperti pada hulunya harus menghadap searah dengan matahari terbit dan sebelah hilirnya ke arah matahari terbenam. Ini adalah simbol dari kerja keras untuk bertahan hidup mulai dari matahari terbit hingga terbenam.

“Jika ingin melihat rumah betang yang asli di Kalimantan Tengah Arut Utara atau Pangkut, Lamandau. Jika di Lamandau, bentuknya sama persis dengan replika rumah betang yang ada di sini,” terang Yomie.

Rumah betang memang bukan suatu bangunan tempat tinggal yang mewah, dengan perabotan yang serba modern. Meski demikian rumah betang yang sederhana ini menjadi pusat kebudayaan mereka. Sebab,disanalah kegiatan dan proses kehidupan berjalan dari waktu ke waktu. [Fatkhurrohim]

Fatkhurrohim

Leave a Comment

Recent Posts

Jakarta Film Week 2025: Sinema Membara, Talenta Kian Menyala

WARTAEVENT.com – Bali. Dunia perfilman Tanah Air kembali bersiap menyambut salah satu perayaan terbesar bagi para pecinta layar lebar: Jakarta… Read More

3 hours ago

IMTM 2025, Jembatan Kolaborasi Industri Wisata Gunung Indonesia

WARTAEVENT.com – Jakarta. IMTM 2025 bukan sekadar pameran, melainkan wadah kolaborasi. Salah satu agenda utamanya, Table Top IMTM 2025, mempertemukan… Read More

8 hours ago

Amarterra Villas Hadirkan Momen Sakral Bali dalam Autograph Week

WARTAEVENT.com – Bali. Di tengah hiruk pikuk pariwisata Bali yang semakin dinamis, Amarterra Villas Resort Bali Nusa Dua mengajak para… Read More

1 day ago

Tiga Koleksi Perdana Sepatu Basket Kolaborasi Shai dan Converse

WARTAEVENT.com – Jakarta. Bintang NBA sekaligus ikon gaya, Shai Gilgeous-Alexander, akhirnya meluncurkan sepatu signature pertamanya: SHAI 001. Koleksi perdana ini… Read More

1 day ago

Golf House Bawa Gaya dan Teknologi Baru di Lapangan

WARTAEVENT.com – Jakarta. Dunia golf Indonesia kini punya alasan baru untuk tampil lebih bergaya di lapangan. Golf House, retailer ternama… Read More

1 day ago

Gabriel’s Coffee Eatery: Meracik Hangatnya Tradisi di Era Modern

WARTAEVENT.com – Jakarta. Di tengah deretan kafe yang terus bermunculan di Gading Serpong, ada satu tempat yang terasa berbeda sejak… Read More

1 day ago