Travel

ITO 2019: Menpar Arief, Ada Dua Aspek Yang Menyebabkan Perubahan Pasar

Wartaevent.com – Jakarta. Dalam seminar sehari yang diselenggarakan oleh Forum Wartawan Pariwisata Indonesia (Forwapar) yang digelar pada hari Selasa (27/11/2018) di Hotel Borobudur Jakarta, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, ada dua aspek yang dapat menyebabkan perubahan besar, termasuk dalam industri pariwisata, yaitu regulasi dan teknologi.

Dalam kesempatan tersebut, Menpar Arief, menegaskan, apabila ingin maju dan berkembang pesat, khususnya di sektor pariwisata, maka perlu melakukan deregulasi dengan memanfaatkan teknologi go digital.

Sebagai pembicara kunci, dalam seminar Indonesia Tourism Outlook (ITO) 2019 bertema ‘Deregulation in Cyber Tourism Era’ Ia kembali menjelaskan, bahwa deregulasi di Indonesia dalam rangka untuk menarik wisatawan mancanegara (wisman) dan investor difokuskan pada dua kebijakan yakni “ease of entering Indonesia” dan “ease of doing business” (FDI).

“Ada tiga hal yang dilakukan pemerintah untuk kemudahan masuk ke Indonesia yaitu kebijakan bebas visa, menyederhanakan aturan bagi masuknya kapal pesiar asing atau yacht, dan mencabut asas cabotage untuk cruise asing,” kata Menpar Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya mengatakan, sangat aneh bila pariwisata tidak menggunakan teknologi digital karena 74% wisatawan mancanegara (wisman) yang masuk ke Indonesia, sebagaimana laporan TripAdvisor, menggunakan teknologi digital atau internet dan smartphone. “Wisman yang datang itu 50% adalah milenial yang mempunyai selera dan kebiasan berwisata yang berbeda,” kata Menpar Arief Yahya.

Menghadapi perubahan pasar yang akan didominasi milenial, Menpar Arief Yahya mengatakan tentunya perlu dilakukan berbagai perubahaan diantaranya pada produk wisata dan penyelenggaraan event pada tahun depan.

“Produk pariwisata yang dikemas dalam paket-paket wisata harus disesuaikan dengan selera wisatawan millennials, begitu juga dengan 100 Calender of Event (CoE) Wonderful Indonesia harus menyesuaikan perubahan itu,” kata Menpar  Arief Yahya.

Dalam merebut pasar milenial di mancanegara pihaknya melakukan kerjasama dengan perusahaan digital internasional seperti Baidu, Tripadvisor, dan Grab yang menerapkan sharing economy dan mampu secara revolusioner mengubah lanskap industri pariwisata dunia termasuk di Indonesia. [Fatkhurrohim]