Travel

ITO 2019: Faisal Basri Sarankan Kemenpar Mestinya Kejar Target Kualitas Wisman

Wartaevent.com – Jakarta. Ekonom senior, Faisal Basri dalam seminar sehari yang diselenggarakan oleh diselenggarakan oleh Forum Wartawan Pariwisata Indonesia (Forwapar) yang digelar pada hari Selasa (27/11/2018) di Hotel Borobudur Jakarta, menyarankan kepada Kementerian Pariwisata (Kemenpar) agar tidak mengejar target kuantitas. Akan tetapi lebih kepada kualitas wisatawan.

Dalam seminar Indonesia Tourism Outlook Jilid II, yang mengangkat tema ‘Deregulation in Cyber Tourism Era’ ini Faisal Basri menegaskan, semestinya Kemenpar mentargetkan hal yang utama adalah kualitas sehingga hasil devisa yang diperoleh akan besar.

“Kalau mengejar kuantitas akan selalu tidak tercapai. Lebih baik mengejar kualitas dengan meningkatkan lama tinggal dan pengeluaran wisman,” kata Faisal Basri.

Faisal melihat pertumbuhan perolehan devisa dari wisman tahun lalu hanya 5%, sedangkan pengeluaran wisatawan kita (wisnas) yang ke luar negeri tumbuh 7%, “Ini menjadi tantangan ke depan yang semakin susah untuk mempertahankan surplus devisa dari pariwisata,” kata Faisal.

Selain Faisal Basri, pada sesi kedua ini pun menampilkan pembicara lain yaitu Google Ambassador dari Indonesia Daniel Oscar Baskoro dan Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata yang dipandu oleh moderator Guntur Sakti Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar.

Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia, mengatakan pihaknya mampu menjaring inbound dari tujuh negara lainnya tempat Grab berada. Dengan kehadiran di delapan negara menjadi kekuatan Grab untuk menkampanyekan Wonderful Indonesia.

“Oleh karena itu, pihaknya membuka peluang kerja sama untuk mempromosikan pariwisata ke publik yang lebih luas demi menjaring lebih banyak wisatawan tahun depan,” kata Ridzki.

Peneliti pengembangan ICT Daniel Oscar Baskoro mengatakan disrupsi teknologi membawa perubahan kepada lanskap pariwisata, di sisi lain dapat membuat perjalanan wisata lebih efektif dan nyaman.

“Disruptif yang membuat perjalanan wisata jadi lebih efektif. Misal dalam hal cara booking tiket. Ketika sudah menggunakan google map tidak perlu lagi pakai pemandu wisata,” kata Daniel.

Ia pun berpendapat bahwa teknologi telah berpengaruh pada ekosistem saat ini khususnya dari sisi kenyamanan pariwisata, kebebasan sosial, sekaligus dalam hal mendapatkan layanan yang berkualitas. [Fatkhurrohim]