News

Belanja Online, Menjadi Kebiasaan Sebagian Orang Karena Kemudahan Yang Diberikan

WARTAEVENT.com – Malang. Belanja online atau e-commerce adalah sebuah proses transaksi yang dilakukan melalui media (perantara) berupa situs-situs jual beli online atau jejaring sosial yang menyediakan barang atau jasa yang diperjualbelikan.

“Belanja online telah menjadi sebuah kebiasaan bagi sebagian orang, dikarenakan kemudahan yang diberikan, orang-orang banyak beranggapan bahwa belanja online adalah salah satu sarana untuk mencari barang-barang yang diperlukan seperti kebutuhan sehari-hari, hobi, dan sebagainya,” kata Mohammad Rofiuddin, Dosen Komunikasi dan Penyiaran Islam IAI Dalwa Pasuruan saat menjadi Pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, (9/7/2021).

Lanjutnya, belanja online juga dapat diartikan sebagai keinginan konsumen untuk membelanjakan uangnya untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan di toko online. “Proses tersebut dapat dilakukan dengan cara memesan barang yang diinginkan melalui vendor atau produsen serta reseller dengan menggunakan internet. Selanjutnya melakukan pembayaran dengan cara mentransfer via bank, e-bank, ataupun COD (Cash on Delivery),” paparnya.

Perkembangan era digital semakin tak terhindarkan yang harus diikuti setiap perusahaan menyesuaikan strategi pemasarannya dengan memasuki sistem online untuk menjual produknya. Belanja online menjadi suatu kebiasaan bagi sebagian orang karena kemudahan yang diberikan, orang-orang banyak beranggapan belanja online adalah salah satu sarana untuk mencari barang-barang yang diperlukannya.

Ia menambahkan, seiring meningkatnya belanja online, tapi tidak dibarengi dengan literasi digital penjual dan pembelinya. Khusus untuk penjual seharusnya mampu mengelola toko online untuk jualan, mempu mengoptimalkan fitur-fitur yang tersedia, menjadi seller yang jujur, amanah dan beretika. Serta mempu menjaga kemanan data konsumen.

Sedangkan untuk pembeli, menjadi konsumen yang bijak dalam belanja online, mempu memilah dan memilih produk yang sesuai, memudahkan dalam proses transaksi, dan mencintai dan membeli produk-produk Indonesia.

“Banyak kasus di lapangan yang terjadi akibatkan kurangnya literasi digital, contohnya untuk penjual adalah banyak kasus para konsumen yang komplain terhadap barang datang yang dibeli tidak sesuai dengan yanga ada di foto atau deskripsi produk pada e-commerce. Sedangkan untuk pembeli kurang cermatnya dalam membeli dan transaksi secara cod, seperti banyak kasus kurir paket diomelin oleh para pembeli. karena barang tidak sesuai harapan,” ucapnya.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, (9/7/2021) juga menghadirkan pembicara Darwin Tenironama (Managing Director IMS Hospitality Management Consulting & Lecturer at BINUS & UMN), Zulham Mubarak (Komisaris PT. Sangkar Garuda Sakti), Agung Gita Subakti (Lecturer Specialist S2 Universitas Bina Nusantara), dan Bella Puspita S sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional untuk Indonesia #MakinCakapDigital ini berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Dan melibatkan 110 lembaga juga komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.

Kegiatan yang diadakan di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten ini dilaksanakan secara virtual berbasis webinar. Dengan menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Dengan maksud dan tujuan utamanya membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (*)

Leave a Reply