News

Cara Cerdas dan Bijak dalam Bermedia Sosial

WARTAEVENT.COM, Kab. Bondowoso – Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat berpengaruh besar pada situasi kehidupan sehari-hari saat ini, salah satunya adalah media sosial (Medsos). Sekarang, media sosial sudah menjadi kebutuhan pokok bagi semua orang. Media sosial telah memainkan peranan kunci dalam kurun waktu satu dekade lebih.

Yoanita Alexandra, Lecturer at Universitas Multimedia Nusantara, menjelaskan, dampak media sosial telah berubah, dari sekedar menjadi hiburan, kini menjadi bagian yang terintegrasi penuh dari hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari.

“Akan tetapi, dibalik banyaknya manfaat penggunaan media sosial, jika salah punggunaannya, media sosial juga dapat memberikan dampak buruk bagi penggunanya termasuk orang lain,” ujar Yoanita, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Senin (01/11/2021).

Lanjutnya, warganet harus bisa pahami bagaimana memanfaatkan teknologi ini dengan baik. Terutama bagi mereka yang masih usia sekolah dan remaja, pandai-pandailah dalam memilah informasi dan menyebarkan informasi, cerdas dalam memilih akun yang diikuti.

“Jangan sampai media sosial mengganggu kesehatan mentalmu dan buat merugi. Bukan orang lain, tapi diri kita sendiri yang bakal merasakan kerugiannya,” ungkapnya.

Berikut sejumlah tips dan kiat cerdas berselancar saat menggunakan media sosial, seperti:

  1. Jaga etika prilaku berbahasa dan berkomunikasi

Walaupun Anda sedang berada di dunia maya. Pasalnya undang-undang mengawasi dan jejak digital tidak akan hilang. Oleh sebab itu tetaplah menjaga kesantunan dalam memberikan komentar. Jangan sampai menyinggung, menyakiti atau membully orang lain.

  1. Tahan emosi

Sebelum nekat memberikan komentar atau mengunggah curahan hati alias curhat. Ada baiknya tahan emosi dan jangan meluapkan emosi di media sosial, atau Anda bisa merugi sebab dapat mempermalukan diri sendiri dan/atau merugikan orang lain.

  1. Berpikir ulang

Sebelum memutuskan untuk mengunggah sesuatu, mari berpikir berkali-kali agar apa yang kita unggah tidak menyebabkan sesuatu yang merugikan diri kita sendiri atau orang lain.

  1. Diary lebih baik

Kalau niat Anda mencurahkan seluruh kekesalan, emosi, ataupun kesedihan, media sosial bukan pilihan yang baik. Diary atau buku harian lebih baik jadi tempat Anda menuliskan semua curahan hati.

  1. Hanya manfaatkan sisi positif media sosial

Media sosial punya banyak sisi positif diantaranya menjalin silaturahmi, memamerkan jualan/dagangan kita, menemukan jejak teman lama dan lainnya. Hanya manfaatkan media sosial untuk hal-hal positif saja.

  1. Telusuri fakta

Awas ini yang berbahaya, jangan sampai Anda menjadi penyebar berita bohong alias hoaks. Ada baiknya Anda telusuri fakta sebelum menyebarkan hal-hal yang tidak dipahami di media sosial. Sebaliknya, saat menerima informasi yang terasa aneh dan janggal, telusuri dulu kebenarannya. Jangan menelan informasi secara bulat-bulat, filter dan telaah.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Senin (01/11/2021) juga menghadirkan pembicara, Maria Anishya (Dosen Praktisi Komunikasi Broadcasting & Host), Diding Adi Parwoto (Praktisi IT & Ketua LPM IAI, Uluwiyah Mojokerto), Moh. Rizki Firdaus (Direktur Utama CV. Kreasi Anak Nusantara), dan Meitha Kurniasari (Experienced Secretary to BOD) sebagai Key Opinian Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. BerlAndaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply