Lifestyle

Cara Lula Kamal Memilih Wadah Plastik yang Aman

Wartaevent.com, Jakarta – World Atlas mencatat penggunaan botol plastik di negara Indonesia mencapai 4,82 miliar. Hal ini diiringi juga oleh data dari Euromonitor yang mengungkapkan berdasarkan pertumbuhan rata-rata (CAGR) di Indonesia, pasar produk plastik rumah tangga terus mengalami peningkatan hingga tahun 2018 mendatang.

Pertumbuhan market size untuk kategori pembelian produk Beverageware, Food Storage, dan Dinnerware sebesar 11,2 % Pertahun. Hal diatas menandakan bahwa penggunaan wadah plastik bagi rumah tangga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Namun demikian belum semua komponen bangsa ini memiliki kesadaran akan penggunaan wadah plastik secara benar.

Technoplast sebagai perusahaan manufaktur asli dalam negeri yang memproduksi peralatan rumah tangga berbasis plasticware, punya cara khusus dalam mengedukasi pasar terkait penggunaan wadah plastik secara tepat. Seminar ini bertajuk “Bijak Menggunakan Wadah Plastik Untuk Kehidupan yang Hebat” dan dihadiri oleh 3 (tiga) pemateri sekaligus. Pemateri pertama merupakan seorang ilmuwan dari Universitas Indonesia, DR. Emil Budianto, beliau merupakan Direktur Sekolah Ilmu Lingkungan, UI. Diikuti oleh pemateri kedua yang merupakan seorang public figure dan pemerhati kesehatan, dr. Lula Kamal, serta pemateri ketiga yang merupakan Vice Chief Production Officer, Bapak Hartadi Alamsyah.

DR. Emil Budianto yang membawakan materi seputar jenis kode yang tertera pada setiap plastik. Melansir data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terdapat 6 (enam) jenis plastik untuk wadah makan. Jenis plastik berikut yaitu ; (1) Polietilen Tereftalat (PET), (2) High Density Polyethylene (HDPE), (3) Polivinil Klorida (PVC), (4) Low Density Polyethylene (LDPE), (5) Polipropilen (PP), dan (6) Polycarbonate (PC).

“Ke-enam jenis plastik tersebut memiliki fungsinya masing-masing. Masyarakat Indonesia kini harusnya mulai tahu bahwa setiap jenis plastik memiliki treatment yang berbeda. Ada yang tidak boleh kena panas secara langsung dan ada yang tidak boleh kena suhu dingin. Bijak menggunakan wadah plastik bisa dilakukan dengan tiga cara, yaitu memilih material plastik yang tidak berbahaya bagi kesehatan dan ramah lingkungan, design kemasan plastik yang limbahnya paling sedikit, dan menjadi konsumen yang cerdas,” papar DR. Emil.

Pada kesempatan yang sama, Lula Kamal yang juga sebagai seorang dokter sekaligus ibu bagi anak-anaknya, mengaku cukup ketat dalam melakukan seleksi produk yang akan digunakan. Dalam kasus wadah plastik, selama ini, Lula yakin menggunakan suatu produk jika pada produknya memiliki logo atau tag BPA Free pada beberapa jenis plastik.

“Pertimbangan lain dalam memilih produk wadah plastik, tidak lupa juga berdasarkan fungsional dan design.” Disisi lain, ia juga berbagi cerita terkait kendala yang ia rasakan selama ini. “Sebagai seorang ibu yang turut melaksanakan kewajibannya, ketika hendak mencuci wadah kemasan plastik adalah terdapat noda yang tertinggal. Dan kerap kali menyulitkan saat proses mencucinya. Akhirnya saya browsing dan menemukan cara efektif yang terbukti berhasil. Yaitu, cukup mencuci menggunakan sponge yang lembut dengan jeruk nipis / baking soda. Informasi itu saya dapatkan dari website dan instagram Technoplast,” tambahnya.

Sementara itu, Hartadi Alamsyah selaku Vice Chief Production Officer Technoplast menjelaskan bagaimana standarisasi yang diterapkan oleh Technoplast sehingga mampu menghasilkan produk yang berkualitas.

“kami menganut beragam standarisasi baik nasional maupun internasional. Dalam pemilihan produk pun, kami menganut 3 (tiga) kategori, end user profile, formula dan compliance. End user profile ialah upaya kami memahami keinginan publik melalui jenis umur, fungsional, nilai estetika, dan perilaku konsumen itu sendiri. Formula ialah prosedur yang kami terapkan dalam memproduksi sebuah produk, berdasarkan chemical quality, performance dan processability. Terakhir, kami memproduksi sebuah produk berdasarkan sifat compliance, yaitu product safety, food contact, environment, dan specific requirement,” jelas Hartadi Alamsyah. (Jeh)