News

Cara Memilih Investasi Online Yang Aman Versi OJK

WARTAEVENT.COM, Kab. Ngawi – Salah satu cara efektif untuk melipatgandakan uang yang dimiliki adalah dengan melakukan investasi. Banyak jenis investasi muncul dengan tawaran keunggulan yang berbeda-beda. Belakangan, mulai muncul investasi online yang tak hanya menawarkan keuntungan menarik tetapi juga aplikasi yang mempermudah proses transaksi.

Menurut Muhajir S. Aziz, CEO PT. Mahakarya Company & Owner Mahakarya Digital Consultant, saat menjadi pembicara dalam acara Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Senin (5/7/2021), investasi adalah penanaman modal biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva lengkap atau pembelian saham-saham dan surat berharga lainnya untuk memperoleh keuntungan.

“Metode yang ditawarkan lembaga investasi online biasanya dikenal dengan istilah crowdfunding. Istilah ini merujuk kepada dana yang dihimpun dari banyak orang (crowd) untuk mendanai kebutuhan tertentu (funding),” paparnya.

Ia menambahkan, pada umumnya situs crowdfunding menawarkan pendanaan untuk kampanye politik, pembuatan film, pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) hingga kebutuhan untuk riset pendidikan.

“Sejumlah imbalan akan diberikan kepada mereka yang menghimpun dananya atau dengan kata lain menjadi investor. Misalnya menukar dana segar dengan kepemilikan saham perusahaan yang dibantu atau memberikan pinjaman dengan imbalan bunga,” ujarnya.

Untuk itu agar tidak salah dalam memilih investasi, bisa ikuti cara memilih investasi online yang aman versi OJK yaitu:

  • Memilih investasi online yang tepat. Investasi online hadir dalam berbagai jenis pilihan, diantaranya investasi saham, reksadana, emas, valuta asing, hingga pendanaan UMKM atau yang dikenal sebagai P2P (peer-to-peer) lending. Mekanisme dari investasi-investasi ini berbeda, begitu juga dengan tingkat keuntungan yang didapat dan risiko yang ditangung. Kenali jenis online dengan baik agar mendapatkan keuntungan maksimal.
  • Menilai Kredibilitas Broker. Investasi online tentu saja juga difasilitasi broker. tidak seperti investasi konvensional, investasi online menggunakan sistem yang tidak mendukung aktivitas tatap muka secara langsung antara broker dan investor. Penting untuk mengetahui calon broker yang akan mengelola dana investasi. Pastikan broker memiliki pengalaman dan latar belakang kredibel.
  • Memahami Skema Investasi Online. Broker yang kredibel dapat dipastikan memiliki skema investasi yang jelas bagi investornya. Skema ini dapat dijadikan sebagai gambaran mengenai metode pengelolaan dana. Skema investasi diharapkan membuat para investor mampu menilai apakah investasi tersebut layak diikuti atau tidak. Hindari investasi dengan skema ponzi yang merupakan salah satu bentuk investasi bodong.
  • Memahami tingkat risiko investasi online. Investasi apapun tidak pernah lepas dari risiko. Tingkat risiko yang akan dihadapi selalu berbanding lurus dengan tingkat keuntungan yang mungkin diterima. Semakin tinggi keuntungan maka semakin besar juga risiko yang harus ditanggung.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Senin (5/7/2021) juga menghadirkan pembicara Sheryl Dwi Artamevia (Key Opinian Leader & Owner Pawon.co), DRS. Agung Santoso (Direktur PT. Jaya Mandiri Plus Group di Jawa Timur), Fuad Hasan (Dosen/Kepala Laboratorium Program Studi Pendidikan Luar Sekolah/ Pendidikan Masyarakat), dan Dr. Luqman (Guru, Dosen Sastra Inggris Unisma Malang), Kemal Khuirur Rahman (Inisiator Tuban Creative Hub), dan Fathan Mubin Putra.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin caka

Leave a Reply