News

Cara Menjaga Anak dari Dampak Negatif Internet

WARTAEVENT.COM, Kab. Tuban – Sebagai orang tua, tentu Anda sudah paham betul mengenai dampak negatif internet yang mengancam anak-anak, misalnya pornografi atau kekerasan. Akan tetapi, menjauhkan anak dari gawai bukanlah jawaban untuk melindungi mereka dari dampak negatif internet.

Menurut DRS. Sahid, Kepala Kantor Kementerian Agama, anak-anak akan tumbuh besar dalam dunia digital yang identik dengan internet dalam banyak aspek-aspek kehidupannya. Anda juga mungkin tidak menginginkan mereka tumbuh menjadi seseorang yang gagap teknologi di masa depan.

“Oleh sebab itu, perencanaan cermat mengenai penggunaan internet yang diiringi oleh pembangunan komunikasi dua arah yang baik antara Anda dan anak, dapat membuat internet menjadi media yang menyenangkan, bermanfaat, dan aman,” ujar Sahid, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Senin (25/10/2021).

Ia menambahkan, keberadaan internet menjadi tantangan besar bagi orang tua. Meski dapat bermanfaat sebagai sarana informasi dan komunikasi, internet juga membawa banyak dampak negatif bagi anak-anak dan remaja, seperti situs-situs porno yang mudah diakses, beragam risiko kejahatan digital, hingga aksi tantangan atau challenge daring yang berbahaya.

Berikut sejumlah tips untuk melindungi anak-anak dari dampak negatif internet:

  1. Pelajari cara menggunakan internet secara komprehensif

Dengan mempelajari cara menggunakan internet secara komprehensif, Anda dapat mengajarkan anak bagaimana cara menggunakan internet dengan baik sekaligus mengantisipasi dampak negatif internet. Cara ini juga memungkinkan Anda untuk memberikan contoh yang baik bagi anak dalam menggunakan internet. Dengan demikian, Anda dapat menjadi sosok ideal yang bisa dicontoh anak dalam menggunakan internet.

  1. Jalin hubungan yang baik dengan anak

Pastikan untuk selalu menjalin hubungan yang baik dengan anak Anda. Pada akhirnya, perlindungan terpenting yang Anda miliki bukanlah dengan gawai yang sudah dipasang parental control, tetapi hubungan dan komunikasi yang baik serta terbuka dengan anak. Buatlah anak merasa nyaman dan tetap terbuka dengan Anda sehingga tidak ada sesuatu yang ditutup-tutupi.

  1. Tempatkan gawai di ruang keluarga

Hindari memberikan fasilitas gawai pribadi, baik itu komputer, laptop, atau tablet, yang dapat diakses dengan mudah di kamar. Buatlah aturan mengenai penggunaan gawai di ruang keluarga agar Anda bisa memantau anak saat mengakses internet dan meminimalisir risiko terpapar dampak negatif internet.

  1. Batasi waktu penggunaan internet

Pastikan untuk membatasi waktu penggunaan internet supaya Anda dapat menghindarkan anak dari risiko kecanduan gawai dan internet. Sebagai orang tua, cobalah untuk mematuhi peraturan ini juga karena Anda akan memberikan contoh yang baik bagi Anak sehingga bisa lebih mudah ditiru mereka.

  1. Gunakan pengaturan untuk menyaring situs-situs dewasa

Berbagai penyedia layanan internet biasanya sudah mengaktifkan pengaturan ini dari awal, namun tidak semua situs dewasa tersaring oleh pengaturan ini. Oleh karena itu, Anda bisa mengantisipasinya dengan memasang aplikasi parental control yang bisa diunduh di Playstore atau App Store. Apabila penyedia layanan internet belum menyaring situs-situs dewasa, Anda bisa mengaktifkan fitur safe search di Google yang otomatis akan menyaring situs-situs yang berbahaya bagi anak. Anda juga bisa menggunakan Kiddle, yakni layanan mesin pencari khusus untuk anak yang dibuat oleh Google.

  1. Awasi penggunaan internet secara berkala

Aktifkan fitur parental control dalam gawai yang digunakan anak untuk mengawasi aktivitas mereka selama menggunakan internet. Apabila anak aktif dalam aplikasi pesan atau forum daring, pantau secara berkala karena di sinilah letak dampak negatif internet yang kerap mengintai anak-anak.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Senin (25/10/2021) juga menghadirkan pembicara, Agung Gita Subakti (Lecturer Specialist S2 Universitas Bina Nusantara), Firda Hariyanti (Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan ITS NU Pasuruan), Muhajir Sulthonul Aziz (Ketua Relawan TIK Surabaya), dan Aprilia Frinanda Setiawan (Video Content Creator) sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. BerlAndaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply