News

Cerdas Berinvestasi Yang Minim Resiko

WARTAEVENT.COM, Kab. Situbondo – Investasi adalah salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menghadapi inflasi yang terus meningkat setiap tahunnya. Dengan cara yang tepat, bisa mendapatkan keuntungan yang signifikan dengan berjalannya waktu. Terdapat beberapa macam instrumen investasi yang bisa kamu pilih. Mulai dari investasi properti, emas, saham, obligasi, dan berbagai jenis investasi lainnya.

Menurut Ediyanto, Dosen Fakultas Ekonomi Unars Situbondo, sah-sah saja memiliki tujuan investasi.  Namun, perlu diingat bahwa tujuan awal dari berinvestasi adalah membeli waktu kita di masa depan mengingat usia kita tidak selamanya produktif.

“Untuk melakukan investasi ada baiknya investasi yang berisiko rendah dan investasikan setidaknya sedikit lebih banyak bulan demi bulan. Karena kita akan kesulitan menemukan investor yang berharap mereka memulainya nanti, tetapi akan dapat menemukan banyak investor yang berharap mereka memulai lebih cepat,” ungkap Ediyanto, saat menjadi pembicara dalam acara Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Rabu (30/6/2021).

Namun sebelum lakukan investasi perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Menentukan Tujuan Berinvestasi. Tidak mengetahui tujuan investasi justru membuat investasi itu sendiri mati sebelum berkembang karena yang ada kita hanya akan semangat di awal dan berhenti sebelum mendapatkan return. Oleh karena itu, menentukan tujuan investasi itu sangat penting, semisal berinvestasi karena mau membeli rumah.
  • Menentukan Durasi Waktu untuk Mencapai Tujuan Investasi, banyak orang tidak menentukan waktu untuk mencapainya, punya goal tanpa deadline itu namanya kita sedang bermimpi. Yang tepat adalah punya tujuan ingin membeli mobil lima tahun lagi, mau punya bisnis di umur 30 tahun, itu baru tujuan bukannya berkhayal.
  • Mempelajari Produk Investasi, banyak orang yang berinvestasi tanpa mengetahui produk. Kalau kita siap, kalau kita tahu kondisi market dan ekonomi saat ini, kalau kita tidak ikut-ikutan. Akan tetapi kalau kita tidak tahu apa-apa hanya berpikir return tinggi maka kita malah sedang menggali kerugian sendiri.
  • Mengalokasikan Dana Investasi Sesuai Kebutuhan, setelah tahu tujuan, waktu, dan telah mempelajari instrumen investasi tersebut maka baru tentukan berapa dana yang harus kita sisihkan untuk berinvestasi. Bukan karena tahu, kita jadi berhemat habis-habisan dan mengalokasikan uang sebanyak-banyaknya dari pendapatan untuk berinvestasi tanpa memperhatikan cashflow, utang, asuransi, dan kebutuhan-kebutuhan penting lainnya. Ini justru berbahaya untuk kita.
  • Beinvestasi, sifatnya konsisten dan improvisasi. Artinya, dilakukan secara konsisten dan belajar terus. Bukan hanya pada produk tapi juga pengetahuan kita tentang apapun yang berkaitan dengan produk investasi. Gunanya adalah untuk meminimalisir kerugian yang bisa kita alami. Hal itu karena tidak ada produk investasi yang tidak memiliki kerugian. Namun, kabar baiknya kerugian bisa kita minimalisir meski tidak bisa kita hindari.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKomInfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Rabu (30/6/2021) ini juga menghadirkan pembicara Dini Noor Aini (Kepala Lembaga Penjamin Mutu Universitas Abdurachman Saleh Situbondo), Drs. Nugroho (Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanaan Terpadu Satu Pintu Situbondo), Mohamad Subaweh (Wakil Ketua 1 RTIK Tulungagung), dan Jeffry Arga Wiranata sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply