News

Dampak Buruk Kecanduan Internet pada Anak

WARTAEVENT.COM, Kab. Lumajang – Perangkat layar bergerak yang terdapat pada gadget atau gawai menjadi suguhan generasi Z dan Alfa saat ini. Lahir dengan banjirnya perangkat gawai di sana-sini membuat anak-anak akhirnya memiliki interaksi yang intens dengan teknologi ini.

“Salah satu efek negatif yang perlu diwaspadai dari interaksi berlebihan antara anak dan gawai adalah munculnya masalah perkembangan motorik pada anak. Terlebih pada anak-anak usia di bawah lima tahun yang masih mengalami pertumbuhan signifikan. Selain itu, masalah sosial dan interaksi dengan lingkungannya pun jelas akan bermasalah,” kata Selamet, Wakil Ketua Relawan TIK Jawa Timur & Kabid Program dan APTIKA, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (28/7/2021).

Lanjutnya, gadget jadi senjata ampuh para orang tua untuk membuat anak tenang sekaligus betah di rumah. Sayangnya, terlalu sering bermain alat canggih ini dapat menyebabkan anak kecanduan gadget.

“Kecanduan gadget tidak boleh dianggap enteng. Pasalnya, kebiasaan ini akan berdampak buruk pada kesehatannya dalam jangka panjang. Jika si kecil sudah kecanduan, orang tua musti bekerja keras untuk menghentikannya,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, bermain gadget bisa memakan waktu berjam-jam. Bahkan, bisa menghabiskan seharian penuh berkutat dengan gadget selama hari libur. Hal ini tentunya membuat jadi tidak produktif, anak-anak juga merasakan hal yang serupa.

“Membiarkan anak bermain gadget tanpa aturan, bisa membuat anak jadi kecanduan. Beragam permainan dan hal-hal menarik yang ada pada gadget bisa membuat Anda terus ketagihan memainkannya. Anak yang kecanduan gadget cenderung menarik diri dari lingkungan dan lebih sibuk dengan gadgetnya. Saat Anda meminta mereka untuk berhenti main gadget, mereka akan menolak, marah, dan mengamuk,” paparnya.

Ia juga mengungkapkan, perlu diketahui bahwa kecanduan gadget pada anak akan berdampak buruk pada kesehatannya. Saat memainkan gadget, anak tidak akan peduli dengan jarak pandang, postur tubuh, dan juga pengaturan cahaya.

“Hal tersebut dapat menurunkan kesehatan mata, menyebabkan nyeri pada tubuh, bahkan membuat anak jadi tidak aktif,” terangnya.

Menurutnya, anak-anak seharusnya aktif bergerak, menjelajahi lingkungan, berinteraksi dengan teman seumurannya, tapi malah sibuk dengan gadget. Jika terus berlanjut, kemampuan anak untuk bersosialisasi bisa tergganggu. Jadi, kecanduan gadget dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan juga jiwa anak.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKomInfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (28/7/2021) yang menghadirkan pembicara Herry Darmawan (Praktisi IT Networking & Wakil Ketua Relawan TIK Surabaya), Indriyatno Banyumurti (Program Manager ICT Watch & Co-Founder dan Dewan Pembina Relawan TIK), dan Bahruddin (Koordinator Digital Media Pengurus Wilayah Relawan TIK Jawa Timur).

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply