News

Dampak Positif Bagi UMKM Di Masa Pandemi Covid-19

WARTAEVENT.com – Tuban. Pandemi Covid-19 memang berdampak pada berbagai macam sektor. Tapi, di sisi lain, pandemi justru mempercepat adopsi digital pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

“Salah satunya untuk mengalihkan bisnis dari offline ke online, seperti marketplace. Pada saat ini, rata-rata pelaku UMKM bisa menggunakan 2 hingga 3 marketplace untuk berjualan,” kata Zachary Muhammad Attaqi, CEO/Chief Operating Officer, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (13/8/2021).

Ia menerangkan, pada masa pandemi, pelaku UMKM mulai berpindah ke marketplace. Cukup banyak UMKM jadi pemain baru di platform online pada masa pandemi. Dan marketplace adalah pilihan utama mereka ketika masuk ke platform penjualan online.

“Pemanfaatan platform digital sebagai salah satu upaya bertahan di masa pandemi. Marketplace sangat penting dalam membantu UMKM memasarkan produk sehingga mereka bisa bertahan dan berjualan di masa pandemi. Karena marketplace menawarkan banyak program promo (gratis ongkir, cashback dan diskon) sehingga mampu menjadi daya tarik bagi konsumen untuk berbelanja di toko online milik UMKM,” ujarnya.

Seperti diketahui, UMKM memiliki peran penting mempertahankan perekonomian bangsa. Tak hanya itu, UMKM menyerap 96,9% dari total penyerapan tenaga kerja dan menyumbang sebesar 60,34% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

“Kita tahu semua sektor itu banyak yang terdampak pandemi, tapi ada salah satu sektor yang paling terpukul yaitu UMKM. Pada 2020 ini hampir 48% UMKM hanya dapat bertahan maksimal tiga bulan. Jika pandemi terus berlanjut, maka 80% usaha mikro tidak akan memiliki uang dan tidak ada tabungan lebih dari 60%,” ujarnya.

Dengan besarnya jumlah pelaku UMKM, maka dampak pandemi ini akan sangat terasa oleh para UMKM. Bahkan, ini dapat menghambat pertumbuhan perekonomian nasional.

Ia mengatakan, para UMKM juga harus pandai melihat peluang yang ada di tengah kesulitan. Karena UMKM juga bisa mendapatkan kepastian, kesempatan, perlindungan, dan berusaha seluas mungkin meski diterjang pandemi.

“Meskipun begitu, UMKM punya peluang baik dan cukup tumbuh di masa pandemi. Jadi, ini waktunya kita juga harus menjadikan pandemi sebagai peluang entrepreneur yang harus bisa berdamai dengan kondisi sekarang,” paparnya.

Zachary menjelaskan, platform digital menjawab tuntutan konsumen di masa pandemi yang mewajibkan mereka tak banyak bepergian, tetap berada di rumah serta menjaga jarak.

“Para pelaku UMKM menyadari adanya tren peralihan konsumen ke belanja digital. Maka marketplace akhirnya menjadi tempat yang diandalkan untuk mempertemukan UMKM dengan konsumen,” ungkapnya.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (13/8/2021) juga menghadirkan pembicara, Eka Tura Johan (Profesional Master of Ceremony dan TV Presenter), Eni Mahzumah (Guru SMKN 1Tambakboyo), Tino Agus Salim (Director and Lead Trainer Salim Excellence Center (SEC)), dan IR. Retno Ediwiyanti (Ketua MGMP IPA SMK Kabupaten Pasuruan).

Gerakan Nasional untuk Indonesia #MakinCakapDigital ini berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Dan melibatkan 110 lembaga juga komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.

Kegiatan yang diadakan di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten ini dilaksanakan secara virtual berbasis webinar. Dengan menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Dengan maksud dan tujuan utamanya membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (*)

Leave a Reply