Event

Desainer Anna Mariana Gelar Fashion Show Tenun dan Songket Wastra Nusantara

Warta Event, Jakarta– Pagelaran Budaya IAD Kejaksaan Agung menjadi semarak ketika para model mempresentasikan karya desainer Anna Mariana. Jelang tampil di panggung International Couture Collections di DC Fashion Week, Washington DC, 25 Februari 2018, designer tenun dan songket Anna Mariana mengadakan ‘pemanasan’ dengan menggelar karya terbarunya di tengah acara Rapat Kerja Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Kejaksaan Agung, Diklat Kejaksaan Agung (14/12).

PicsArt_12-15-10.53.23

Sebanyak 60 karya koleksi tenun dan songket dari seluruh wilayah Nusantara sudah dipresenyasikan. Termasuk songket Betawi.“Saya juga mengembangkan desain tenun dan songket terbaru dari Yogya, Solo dan juga Papua,” ungkap Anna yang pada September lalu baru meraih gelar Phd dari University of Georgia Netherlands.

Sebelum ini, menurut Anna, baik di Jawa maupun Papua tak ada songket dan tenun yang handmade. Dari situlah, ia kemudian berinisitaif menyebarluaskan pembuatan songket ke daerah-daerah seperti Solo, Yogya dan Papua. “Ini pengembangan baru karya saya untuk kain tradisional Indonesia, setelah saya meluncurkan tenun dan songket Betawi,” ungkap Anna sambil menyebut songket Betawi karyanya sudah dipakai Presiden Jokowi pada Lebaran Betawi 30 Juli 2017 lalu.

Bicara mengenai pengembangan kain songket, Anna menyebut, ia memang terpancing lebih kreatif berkarya setelah berbincang dengan anak-anak Sri Sultan dari Yogya maupun para sesepuh Kasunanan Solo. Harapannya muncul tenun dan songket yang khas, meski sudah ada tenun dalam bentuk lurik, namun belum bisa mengembangkan ke motif yang lain.

“Saya sebetulnya sudah terpikir lama soal ini, namun belum terlaksana karena masih konsentrasi pada produksi tenun dan songket Betawi,” ujar Anna ketika ditemui usai Fashion Show.

Tentang rencananya DC Fashion Week Washington di Amerika Serikat, Anna terlihat sangat anthusias. Ia akan tampil pada puncak acara bergengsi yaitu pada International Couture Collections. Di mana yang bisa tampil di panggung ini biasanya para designer yang tergolong sudah established. Di sini Anna akan diberi kesempatan untuk menampilkan 10-20 busana, dan salah satunya merupakan baju pengantin internasional berbahan dasar tenun.

“Buat masyarakat barat, tenun dan songket itu sangat eksotis. Karena di daerah mereka, tak ada lagi proses pembuatan kain secara handmade seperti tenun dan songket. Beberapa client saya orang Barat memang memburu kain tenun, karena ini sesuatu yang langka juga mahal. Ini bukan hanya untuk koleksi, bahkan suatu hari bisa dijadikan investasi,” katanya.

Bagi Anna menggelar fashion show di Amerika bukan sekadar gaya gayaan untuk pamer karya. Lebih penting lagi memperlihatkan kepada dunia tentang kekayaan budaya asli Indonesia yang tak ada duanya. Harapannya, karya designer yang mengangkat budaya lokal Indonesia semakin berkibar dan terus mengangkat nama Indonesia di kancah fashion dunia Internasional

Keberangkatan Anna Mariana ke Amerika ini juga merupakan kerja sama dengan Indonesian Kids Performing Arts (IKPA), sebuah organisasi nirlaba yang independen dan peduli pada pendidikan anak-anak warga komunitas Indonesia yang tinggal di Washington. IKPA sepanjang dua hari (23 dan 24 Februari 2018) akan menggelar acara di mana di dalamnya ada charity, bazar juga pagelaran kebudayaan.