Lifestyle

Eksplor Kebudayaan Singkawang, Film Jejak Cinta Tayang 6 September Ini

Wartaevent.com, Jakarta- Film produksi Trazz Picture dan Scene Film ini akan tayang serentak di bioskop Tanah Air mulai 6 September 2018. Film yang digarap apik oleh Sutradara Tarmizi Abka yang menawarkan alur cerita melodrama, mengisahkan tentang Cinta segitiga. Namun, misi sang produser di film ini justru mengangkat isu kesehatan tentang kanker serviks.

Di Indonesia kasus penyakit ini cukup tinggi, serta paling berbahaya. Sementara itu, sang sutradara memadukannya dengan kearifaan lokal Singkawang, Kalimantan Barat, yang kental dengan budaya khas masyarakat Tidayu (Tionghoa. Dayak. Melayu).

Tarmizi Abka memastikan pesan yang diusung film ini tetap menarik untuk disimak, lantaran cerita tentang kanker dibalut dalam drama romantis antara Baim Wong, Della Perez dan Prisia Nasution yang membuat penonton haru dibuatnya.

Film ini mengisahkan tentang seorang desainer batik bemama Maryana yang melakukan riset di Singkawang untuk mencari motif batik asli dari tanah keiahirannya.

“Film ‘Jejak Cinta’ membawa pesan bagi para wanita yang terkena kanker serviks untuk menyikapi penyakit tersebut secara positif. Pada saat bersamaan, film ini juga mengusung pesan kepada para wanita untuk mencegah dan menghindari penyakit kanker serviks tersebut.“ kata sutradara mm ‘Jejak Cinta”, Tarmizi Abka.

Film ‘Jejak Cinta’ dibintangi oleh Baim Wong. Prisia Nasution. Mathias Muchus. Della Perez. Zora Vidayatia. Denino. Jay Krhesna. dan Iainnya. Produser Eksekutif Hasan Karman menyebutkan. selain tentang kanker serviks, Film “Jejak Cinta” juga membawa pesan kebangsaan dari ranah Singkawang yang dijuluki “Negeri 1.000 Kelenteng”.

Hasan mengatakan film ini juga mengangkat realita kehidupan di Singkawang. mengenai masyarakat, budaya, dan objek wisata yang ada di Kota Singkawang. Misalnya, pada scene Hasan yang mengajak Mariyana melihat perayaan Cap Gomeh dengan atraksi para Tatung. Singkawang di Kalimantan Barat ini masyarakatnya merupakan perpaduan etnis yang kekayaan budayanya menjadl daya tarik tersendiri.

Selain mengangkat sisi romantika, Film Jejak Cinta mengangkat Batik khas Singkawang, yaitu Batik Tidayu yakni Tionghoa. Dayak Dan Melayu ucapnya. “Melalui film ini. kami ingin mengusung pesan kebangsaan, yakni persatuan bangsa yang multietnis. Semoga dengan menonton Jejak Cinta,” Kata Hasan Karman