Travel

Gubernur Ganjar Pranowo Tawarkan Joglosemar Lokasi Syuting Film Hollywood

Wartaevent.com, Solo- Kawasan Joglosemar (Yogyakarta, Solo, dan Semarang) merupakan segitiga emas pendukung destinasi pariwisata super prioritas Borobudur. Kawasan ini kerap dipromosikan melalui film layar lebar Hollywood. Pemerintah Provinsi  Jawa Tengah (Jateng) siap menyambut  tawaran para produser kelas dunia yang ingin membuat film dengan mengambil lokasi syuting di Joglosemar.

“Joglosemar terbaik untuk lokasi syuting film kelas dunia. Pelayanan harus kita tingkatkan untuk menarik para produser film Hollywood,” kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam diskusi bersama wartawan pariwisata yang tergabung dalam Forum Wartawan Pariwisata (Fowarpar) di Wedangan Lawang Djoendjing, Banjarsari Solo,  Jawa Tengah, Senin Malam lalu.

Diskusi yang mengangkat tema ‘Spirit Joglosemar Menuju Wisata Kelas Dunia’’ menghadirkan narasumber Asisten Deputi (Asdep) Strategi Komunikasi (Strakom) Pemasaran I Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Haryanto dan Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Solo Heri Purwoko. Diskusi ini  sebagai rangkaian dari kegiatan famtrip (familiarization trip) ke destinasi super prioritas  sekitar Borobudur; yakni Solo, Boyolali, dan Klaten, Jawa Tengah.

Ganjar menjelaskan, tawaran dari produser film Hollywood  yang ingin membuat film di Indonesia disampaikan ke Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Los Angeles, AS.  “Para produser film Hollywood ingin membuat film di Joglosemar. Saya katakan silahkan bawa ke seni. Saya sangat terbuka,” kata Ganjar seraya menyebukan, ia siap memberikan insentif yang diinginkan para produser  berupa kemudahan penggunaan mesin diesel maupun pembebasan biaya untuk lokasi syuting.

Ganjar menyatakan, kita mempunyai pengalaman yang tidak enak oleh aksi pemalakan saat pembuatan film Hollywood  “Eat, Pray and Love (EPL)” yang mengambil lokasi syuting di Bali dan Jateng. Film yang dibintangi oleh  aktris kenamaan dunia Yulia Robert dan sukses tayang di gedung bioskop seluruh dunia tersebut banyak mempromosikan destinasi Bali dan Jateng.

“Menurut  Konjen RI di Los Angeles AS, kru film  EPL sering dipalak saat syuting di Jateng. Itu merusak ekosistem pariwisata sekaligus citra Indonesia mancanegara terutama di kalangan produser film dunia,” kata Ganjar Pranowo. Ia menegaskan  harus ada edukasi agar praktek itu ditinggalkan sehingga pariwisata kita bisa menjadi kelas dunia.

Upaya yang dilakukan Gubernur  Ganjar Pranowo dalam mempromosikan destnasi pariwisata super prioritas,  kata Asdep Strategi Komunikasi (Strakom) Pemasaran I Haryanto, sejalan dengan keinginan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) yang  ke depan akan mewujudkan  3 hal yakni;  mewujudkan pariwisata sebagai penghasil devisa nomor satu di Tanah Air, produk ekonomi kreatif Indonesia menjadi terbaik di kawasan ASEAN,  serta menjadikan pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai sumber kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. “Untuk ini ekosistem  pariwisata dan ekonomi kreatif terus dibangun,” kata Haryanto.

Kegiatan famtrip yang diikuti 20 wartawan pariwisata, kata Ketua  Forwapar Johan Sompotan, antara melakukan eksploring obyek wisata di Kota Solo antara lain mengikuti  city tour  dengan  Sepur Klutuk Jaladara. Kereta tua  terdiri dari 2 gerbong dari kayu jati buatan Belanda tahun 1902 yang ditarik oleh  lokomotif uap buatan Jerman tahun 1896. Kereta ini akan melintasi tengah kota dari Stasiun Purwosari menuju Stasiun Kota. Kereta antik berkecepatan hanya 5-8 km/jam,  atau sama dengan kecepatan orang jalan kaki, itu  melintasi di jalan utama Slamet Riyadi   sepajang  5,6 km.

Kegiatan dilanjut dengan  wisata kesunyian di Selo, Boyolali. Disini Forwapar hendak mengeksplor keindahan Sunrise di Puncak Gancik Hill Selo. Ujung dari kegiatan famtrip ini Forwapar menikmati wisata air tubing di umbul Cokro, Klaten.