News

Gunakan Google Reserve untuk Membantu Validasi Informasi Hoax

Dan pada saat itu Mira Sahid langsung memberikan jawaban, pahami jenis info, misinformasi, disinformasi, malinformasi.

Untuk membedakan antara hoax dan benat cukup mudah, misal dari judul menngandung provokasi, situs kredibel atau tidak, apa saja yang ada di dalam, foto, teks, sumber, penulis.

Kalau kita jeli pasti bisa membedakan mana palsu atau bukan. Jika ingin cek foto di Google reverse, kalau teksnya bisa di Googel teks, kalau ada kesamaan di situs kredibel berarti benar.

Namun, kalau ada di situs yang meragukan berarti  belum tentu benar, bisa jadi opini dan perspektif. Kita harus jadi kritis, runutan hoax tadi, skill yang hrs dilatih.

Kita hidup di teknlogi serba cepat dan instan, kalua tidak ada pemahaman dan wawasan literasi digital, ditakutkan kita akan jadi pasif. Kritis bagaimana? Pahami literasi digital sikll, budaya, etika dan kemanan. Minimal kita membagi hal baik.

Tujuan utama Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar webinar Literasi Digital ini karena diharapkan masyarakat Indonesia pada akhir tahun ini mencapai 10 juta orang terliterasi dan diharapkan meningkat menjadi 50 juta orang di tahun 2024 mendatang.

Literasi Digital yang mengakat tema besar Indonesia Makin Cakap Digital ini membahas 4 pilar utama Literasi Digital yakni, budaya bermedia (digital culture), aman bermedia (digital safety), etis bermedia (digital ethics) dan cakap bermedia digital (digital skills). [*]

Leave a Reply