News

Hati-Hati Ketika Memberikan Hate Comment, Ini Akibatnya

WARTAEVENT.com – Surabaya. Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan webinar Literasi Digital melalui aplikasi zoom dari bulan Mei hingga Desember 2021 mendatang.

Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab.

Penyelenggaraan Kegiatan webinar Literasi Digital di Jawa Timur I kali ini diselenggarakan di Kota Surabaya pada hari ini Jum’at (15/10/2021) dengan mendatangkan 4 narasumber yaitu Retno Aulia Vinarti, S.Kom, M.Kom, Ph.D, Ahmad Khairudin Jauhari, ST, Ulil Albab, Tio Utomo dan Alrido Pradanar,SH (KOL).

Pada acara kali ini, tema yang diangkat adalah “Ramah Berdigital dengan Literasi Digital”. Dan diikuti oleh 786 peserta dari berbagai kalangan masyarakat.

Salah satu pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber Tio Utomo adalah, dalam jejak digital aktif banyak kasus yg terjadi seperti contohnya komentar negatif (Hate comment) dari netizen kita terhadap public figure atau artis. 

Ada beberapa artis yang mengusut hate commentar tersebut untuk melaporkannya. Bagimana membedakan antara komentar kritikan dengan hate commentar.? 

Dan pada saat itu Tio Utomo langsung memberikan jawaban, hate comment dengan body shamming susah untuk dibedakan, namun kita jangan menjadi salah satu orang yang komentar hal tersebut. Saring sebelum sharing sehingga kita menjadi orang yang bijaksana dan baik dalam dunia digital.

Tujuan utama Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar webinar Literasi Digital ini karena diharapkan masyarakat Indonesia pada akhir tahun ini mencapai 10 juta orang terliterasi dan diharapkan meningkat menjadi 50 juta orang di tahun 2024 mendatang.

Literasi Digital yang mengakat tema besar Indonesia Makin Cakap Digital ini membahas 4 pilar utama Literasi Digital yakni, budaya bermedia (digital culture), aman bermedia (digital safety), etis bermedia (digital ethics) dan cakap bermedia digital (digital skills). [*]

Leave a Reply