Ekonomi

Indonesia Ikuti Konferensi Wisata Kapal Pesiar di Australia

wartaevent.com – Australia. Indonesia mengikuti konferensi wisata kapal pesiar dalam ajang Cruise Lines International Association (CLIA) Cruise-360 Australasia yang berlangsung di Sydney, Australia, Jumat (30/08/2019).

Indroyono Soesilo, Ketua Tim Percepatan Wisata Bahari Kemenpar di Sydney, Australia, Jumat (30/8/2019) mengatakan, kunjungan wisman melalui sektor ini terus tumbuh terutama pada tiga tahun terakhir. Target kedatangan wisman melalui jalur kapal pesiar pada 2019 akan mencapai sekitar 430 ribu orang,” katanya.

Indroyono kembali mengatakan, potensi pasar wisman dari kapal pesiar di wilayah Asia Timur mencapai 2 juta orang pertahun. Sedangkan dari Australia dan Selandia Baru mencapai 1,3 juta orang pertahun atau meningkat rata-rata 20 persen pertahunnya. Sedang jumlah kapal pesiar singgah di Indonesia tahun ini ditargetkan mencapai 667 calls, atau naik 17,7 persen pertahun.

Ditegaskan oleh Indroyono, delegasi asal Indonesia meyakini operator kapal pesiar di dunia ingin meningkatkan jumlah kunjungan ke perairan Indonesia. Sebab, keindahan alam dan budayanya. Selain itu pemerintah Indonesia pun telah menggiatkan deregulasi dan membangun infrastruktur pelabuhan dan terminal untuk kapal pesiar.

Namun demikian, masih ada beberapa catatan Delegasi RI untuk segera diselesaikan antara lain ketersediaan BBM kapal pesiar di Pelabuhan Ambon, sistem air bersih, sistem pengolahan sampah, dan ketersediaan pengukur arus laut di Pelabuhan Benoa-Bali. Selain itu juga, berkaitan dengan kebijakan penutupan Pulau Komodo yang hingga kini belum ada kepastian secara tertulis.

“Hal itu juga berkaitan dengan boleh atau tidaknya kapal pesiar memasuki wilayah Taman Nasional Raja Ampat di Papua Barat. Mengingat kapal-kapal pesiar tadi telah dilengkapi sistem teknologi GPS modern. Dan kapal tidak perlu lego jangkar lagi, sehingga tidak merusak terumbu karang,” paparnya.

Indroyono menjelaskan, kepastian sangat diperlukan karena pemasaran jalur kapal pesiar dilakukan oleh pihak industri untuk kurun satu hingga dua tahun kedepan.  Dalam Konferesi CLIA 360 Cruise, Indonesia memperkenalkan 19 Pelabuhan sebagai destinasi kapal pesiar di nusantara.

Menurutnya, industri kapal pesiar dunia mulai tertarik untuk memulai kegiatan mengunjungi Tanjung Lesung. Tujuannya adalah untuk melihat Gunung Anak Krakatau, mengunjungi Belitung, mengunjungi Balikpapan, mengunjugi Rinca, dan mengunjungi Ambon sebagai destinasi-destinasi baru.

Dalam lima tahun ke depan akan selesai dibangun 127 kapal pesiar baru di seluruh dunia. Sebanyak 27 di antaranya kapal-kapal pesiar besar yang mampu mengangkut 3000 – 7000 penumpang.

“Semuanya memerlukan destinasi wisata, dan Indonesia menjadi prioritas menarik bagi industri kapal pesiar dunia. Meski Thailand, Vietnam, dan Filipina juga gencar mempromosikan destinasi-destinasi wisata kapal pesiar di wilayah mereka. Tapi Ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi industri wisata kapal pesiar di Indonesia,” ujarnya. [*]