Hotel

Ini Tujuan Bisnis, TAUZIA Hotels Bermitra dengan Ascott

Warta Event – Jakarta. Green Oak Hotel Management, perusahaan holding dari TAUZIA Hotels akan mendorong ekspansi ke negara-negara Asia dengan bermitra dengan The Ascott Limited, sebuah unit bisnis Capitaland yang dimiliki secara penuh dan bergerak di bidang serviced residence.

Kemitraan ini adalah sebuah aksi strategis dari TAUZIA untuk membawa enam merek hotel yang dimilikinya ke target audiens yang lebih luas lagi di Asia dan sampai ke negara-negara lainnya. TAUZIA saat ini memiliki enam merek hotel, mulai dari POP! Hotels, YELLO Hotels, FOX Harris Hotels, HARRIS Hotels, Harris Vertu Hotels serta Préférence.

TAUZIA adalah salah satu dari lima besar operator hotel di Indonesia dengan 122 hotel dan mendekati 20,000 kamar tersebar di Indonesia, Malaysia dan Vietnam, setengahnya sudah beroperasi.

Mayoritas dari portfolio TAUZIA ini berlokasi di Indonesia, dengan 60% terletak di kota-kota kunci seperti Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya dan Yogyakarta. Sekitar 70% dari hotel-hotel TAUZIA adalah untuk wisatawan bisnis maupun untuk menghadiri rapat, sementara 30% menargetkan wisatawan rekreasi.

Di tahun 2018 ini saja, TAUZIA membuka 10 hotel dengan hampir 1,500 kamar yaitu POP! Hotel Solo, POP! Hotel Semarang, YELLO Hotel Paskal Bandung, FOX Harris Pekanbaru, FOX Harris City Center Bandung, FOX Harris Jimbaran Bali, HARRIS Hotel Semarang, HARRIS Hotel & Conventions Solo, HARRIS Resort Barelang dan Liu Men by Préférence (dibuka akhir tahun ini).

Marc Stein Meyer, Founder dari TAUZIA Hotels, mengatakan, disatukan oleh visi yang sama di dunia perhotelan, serta pengalaman TAUZIA selama 17 tahun mengembangkan enam merek hotel yang sesuai dengan gaya hidup dikombinasikan dengan Ascott yang merupakan operator pemilik serviced residence bertaraf dunia akan mempercepat pertumbuhan TAUZIA di kawasan Asia.

“Kemitraan ini akan meningkatkan pertumbuhan kinerja TAUZIA kedepannya. Sebab, kepiawaian dan dukungan dari Ascott akan berkontribusi secara signifikan dalam perluasan merek hotel dan produk kami di Asia dan negara lainnya,” tambah Marc.

Kevin Goh, Chief Executive Officer Ascott, mengatakan, permintaan terhadap serviced  residence tetap kuat dikalangan ekspatriat maupun wisatawan bisnis, pihaknya dapat  memanfaatkan kesempatan yang signifikan di segmen hotel bisnis kelas menengah yang terus berkembang di tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Hal ini dikarenakan dengan meningkatnya gig economy, pekerja infrastruktur, pekerja berdasarkan proyek, dan tech-savvy, wisatawan mandiri dan wisatawan rekreasi yang melek harga. Dengan berinvetasi di TAUZIA, pihaknya tidak sabar untuk bisa memasuki market ini.

“Cepatnya pertumbuhan TAUZIA di bisnis hotel kelas menengah akan memungkinkan kami untuk menangkap segmen kelas menengah yang berkembang pesat di Asia, yang nantinya akan menjadi tempat tinggal dari dua pertiga jumlah penduduk kelas menengah dunia di tahun 2030,” ujar Kevin Goh.

Selain memperkuat cakupan TAUZIA di Indonesia, Ascott akan menggunakan jaringan global yang mencapai 100,000 klien korporasi untuk membawa TAUZIA ke market internasional. Market yang memiliki kebutuhan paling dekat adalah di Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam, demikian juga di kota-kota sekunder di Kamboja, Laos dan Myanmar.

Di Indonesia, Ascott memiliki pengalaman selama 22 tahun dengan 17 serviced residences dengan lebih dari 3,000 units di Jakarta, Bali, Bandung, Karawang, Makassar, Surabaya dan Yogyakarta. [Fatkhurrohim]