News

Investasi Saham Bisa Dimulai Dengan Dana Yang Minim

WARTAEVENT.COM, Kab. Malang – Membeli saham menggunakan dana pinjaman menjadi fenomena di tengah tingginya minat dan antusiasme masyarakat berinvestasi saham. Orang yang melakukan cara tersebut kebanyakan ingin mendapat keuntungan berlipat dengan cara cepat.

Padahal, selain menawarkan keuntungan tinggi, investasi saham diiringi risiko kerugian yang juga tinggi. Risiko ini yang sering kali diabaikan para investor khususnya pemula.

Bagus Kristomoyo Kristanto, Head of Business Incubator STIKI Malang, mengungkapkan, investasi saham mengandung risiko sistematis. Risiko ini tidak bisa dihindarkan dengan cara apapun, bahkan dengan diversifikasi saham atau aset.

“Beragam risiko yang tergolong sistematis adalah, risiko pasar, tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar mata uang, dan risiko politik suatu negara,” kata Bagus, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk Wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (16/7/2021).

Lanjutnya, terdapat juga risiko nonsistematis yang membayangi investasi saham. Risiko nonsistematis masih bisa dimitigasi dengan diversifikasi. Beberapa risiko yang tergolong dalam kategori ini adalah risiko bisnis, bencana alam, dan lainnya.

Bagus menjelaskan, apabila berhasil menjual saham dengan keuntungan berlipat ganda memang akan menambah aset lancar. Namun jika gagal, nilai kekayaan bersih akan minus dan utang malah menjadi bertambah.

Ia juga menambahkan, investasi saham sejatinya tidak perlu berutang. Investasi saham bisa dimulai dengan dana yang minim. Metode cost averaging atau pembelian secara berkala bisa sangat membantu para investor yang memiliki modal minim.

“Investor bisa melakukan pembelian saham sesuai dengan kondisi keuangannya. Sehingga investor tidak perlu berutang untuk membeli saham,” ucapnya.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKomInfo) bersama Siberkreasi wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (16/7/2021) ini juga menghadirkan pembicara Zulham Mubarak (Ketua Milenial Utas & Komisaris PT. Agranirwasta Technology Indonesia), Denis Andis (Tenaga Ahli Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang), Farid Albasyari (CEO Pleutos Company Agency), dan Sandhi Restiawan (Key Opinion Leader & Manajer dan MC di CV. Lemontea Tour dan Entertaiment Lumajang).

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply