News

JIS Menginspirasi Metode Belajar Modern

wartaevent.com – Jakarta. Jakarta Intercultural School (JIS) bersama Yayasan Emmanuel, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Mentari Intercultural School Jakarta, dan sekolah-sekolah anggota Association of National and Private Schools (ANPS) menggelar Perayaan Tahunan Pertama & Lokakarya Komunitas Innovative School Programme di kampus JIS dengan tema Ayo Terus Belajar!

Ajang yang digelar pada (09/02/2019) lalu, merupakan perayaan kesuksesan penyelenggaraan Innovative Schools Programme (ISP) selama sembilan tahun terakhir. “Reuni ini merayakan pencapaian kami selama sembilan tahun terakhir dalam penyelenggaraan ISP. Para guru dan kepala sekolah kami undang untuk menghadiri 19 lokakarya yang menarik dan dirancang khusus bagi guru-guru,” ujar Greg Zolkowski, Community Educational Outreach Coordinator JIS.

Sepanjang hari, para peserta dapat mengikuti sejumlah pelatihan yang dibimbing oleh 35 presenter dari JIS, alumni ISP dan mitra sekolah lainnya, seperti membaca bersama di kelas awal, ketrampilan mengatur diri sendiri, refleksi dalam proses pembelajaran, pengembangan pembelajaran melalui “Pop Culture” dan strategi pembelajaran abad 21.

“ISP memperkuat komitmen JIS dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Bermitra dengan Yayasan Emmanuel, yang didirikan seorang lulusan JIS, dan para partner, kami ingin meningkatkan ketrampilan pengajar di Indonesia sekaligus menginspirasi mereka agar terus belajar serta berani mencoba hal baru sehingga dapat memberi dampak lebih baik kepada para siswa,” ujar Greg.

Sementara itu, Joshua Tanja, Country Head UBS Indonesia, mengatakan, kerja sama dengan Yayasan Emmanuel dalam Innovative School Programme telah berjalan hampir satu dekade. UBS percaya pada pengembangan bakat dan pentingnya membina pemimpin masa depan.

Dengan metode modern, para pengajar JIS berbagi pengetahuan internasional mereka tentang cara dan praktik mengajar yang menarik sehingga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar. “Kami sangat mendukung ISP karena program ini mempromosikan praktik dan pembelajaran terbaik bagi para pendidik dan sekolah di Indonesia,” tambah Joshua Tanja.

Ia menambahkan, ISP mendorong para guru agar melibatkan para murid selama proses tersebut. Mereka harus melakukan pendekatan dengan berbagai pertanyaan sehingga partisipasi siswa lebih tinggi.

“Dan saat diskusi dalam kelas, murid juga bisa mendapat pengetahuan dari siswa lain. Bagi kami, pengetahuan tidak statis berada dalam kotak tertutup, karena hal itu bisa diperoleh dari banyak arah dalam kelompok,” pungkasnya. [*]