News

Jurus Jitu Menghentikan Kecanduan Gadget Pada Anak

WARTAEVENT.com – Madiun. Gadget jadi senjata ampuh para orang tua untuk membuat anak tenang sekaligus betah di rumah. Sayangnya, terlalu sering bermain alat canggih ini dapat menyebabkan anak kecanduan gadget. Kebiasaan ini akan berdampak buruk pada kesehatannya dalam jangka panjang. Jika akan sudah kecanduan, orang tua musti bekerja keras untuk menghentikannya. Simak tips caranya berikut ini.

Hal itu dijelaskan, Miswanto, wakil Sekjen Pengurus Pusat Perkumpulan Acarya Hindu Nusantara, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 untuk wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (26/10/2021).

Ia menjelaskan, membiarkan anak bermain gadget tanpa aturan, bisa membuat anak jadi kecanduan. Beragam permainan dan hal-hal menarik yang ada pada gadget bisa membuat Anda terus ketagihan untuk memainkannya.

“Anak yang kecanduan gadget cenderung menarik diri dari lingkungan dan lebih sibuk dengan gadgetnya. Saat Anda meminta mereka untuk berhenti main gadget, mereka akan menolak, marah, dan mengamuk,” paparnya.

Lanjutnya, perlu diketahui kecanduan gadget pada anak akan berdampak buruk pada kesehatannya. Saat memainkan gadget, anak tidak akan peduli dengan jarak pandang, postur tubuh, dan juga pengaturan cahaya. Hal tersebut dapat menurunkan kesehatan mata, menyebabkan nyeri pada tubuh, bahkan membuat anak jadi tidak aktif.

“Anak-anak seharusnya aktif bergerak, menjelajahi lingkungan, berinteraksi dengan teman seumurannya, tapi malah sibuk dengan gadget. Jika terus berlanjut, kemampuan anak untuk bersosialisasi bisa tergganggu. Jadi, kecanduan gadget dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan juga jiwa anak,” paparnya.

Untuk mengatasi anak kecanduan gadget, Anda bisa mengikuti beberapa caranya berikut ini:

  1. Jadi contoh yang baik

Anak belajar dari lingkungan sekitarnya. Jika Anda terlihat sering bermain gadget, anak pasti akan mengikuti kebiasaan Anda ini. Jika Anda ingin mengurangi waktu bermain gadget, maka Anda sendiri juga mampu mengatur waktu untuk menggunakan gadget secara bijak. Jangan sampai Anda melarang anak untuk bermain gadget, tapi Anda sendiri masih terus menempel pada gadget. Larangan Anda tentu tidak akan membuahkan hasil.

  1. Batasi penggunaan gadget

Mengatur kembali waktu anak bermain gadget bisa membantu Anda untuk membatasi penggunaan gadget oleh anak. Kemudian, jangan meletakkan gadget sembarangan, anak bisa mengambil dan memainkannya dengan mudah. Pastikan area kamar tidur anak juga bebas dari gadget.

  1. Perbanyak aktivitas di luar atau di dalam rumah

Meningkatkan aktivitas anak di dalam rumah atau di luar rumah bisa menyita perhatian anak dan lupa dengan gadget. Anda bisa mengajak anak untuk lari pagi atau bersepeda di hari libur, mengajak anak memasak bersama, atau berkunjung ke rumah saudara. Lakukan kegiatan apapun yang membuat anak kembali aktif.

  1. Bersikap tegas

Kecanduan gadget yang membuat anak tantrum, memang sulit dihadap. Ingat, Anda harus tetap tegas untuk menerapkan peraturan yang baru Anda buat untuk membatasi waktu main gadget. Jangan sampai Anda iba dengan rengekan anak yang ingin terus main gadget.

  1. Minta pertolongan dokter

Jika langkah-langkah di atas tidak memberikan efek yang maksimal. Bisa jadi anak malah akan depresi dan cemas. Itu artinya, Anda harus konsultasi pada dokter. Dokter akan memberikan cara terbaik untuk membantu Anda menenangkan si kecil dan mengurangi kecanduannya.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (26/10/2021) juga menghadirkan pembicara, Ervita Delima Sari (Sosial Media Specialist at PT Pos Indonesia), Dhimas Dwi Nugraha (Dosen Bahasa Inggris POLINEMA & UB), Misdiyanto (Dosen Fakultas Teknik Komputer UPM Probolinggo), dan Segi Rahadian Albariqy (Profesional Gamers) sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional untuk Indonesia #MakinCakapDigital ini berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Dan melibatkan 110 lembaga juga komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.

Kegiatan yang diadakan di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten ini dilaksanakan secara virtual berbasis webinar. Dengan menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Dengan maksud dan tujuan utamanya membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (*)

Leave a Reply