News

Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Jualan di Media Online

WARTAEVENT.COM, Kab Bangkalan – Melakukan promosi melalui media sosial adalah cara promosi termurah dan termudah. Karena itu, banyak ditemukan promosi usaha di beberapa media sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.

“Pemasaran melalui media sosial memerlukan tips dan trik untuk menarik perhatian masyarakat. Meskipun terbilang mudah untuk dilakukan, masih banyak kesalahan yang ternyata dilakukan banyak perusahaan,” kata Syarifatul laily, Owner HDI Family Center, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Kamis (29/7/2021).

Ia menambahkan, menggunakan media sosial sebagai salah satu cara untuk melakukan promosi sebuah bisnis secara online sudah dilakukan hampir seluruh brandbrand besar di dunia. Ternyata media sosial juga memberikan banyak kemudahan, diantaranya sangat efektif untuk berkomunikasi secara langsung dengan calon konsumen di manapun dan kapanpun.

“Tapi, masih ada beberapa brand bisnis yang melakukan kesalahan dalam penggunaan sosial media sebagai media promosi,” ujarnya.

Agar tidak sampai gagal dalam melakukan promosi dengan menggunakan media sosial, berikut ini adalah kesalahan-kesalahan yang harus dihindari. Seperti:

  • Strategi konten yang salah.

Buat yang sudah mantap ingin memulai bisnis online, lebih baik mencari ide konten untuk produk yang ingin diunggah di media sosial. Jangan sampai konten yang dibuat justru malah salah sasaran dan tidak sesuai dengan produk yang ingin dijual. Kesalahan pembuatan konten juga bisa jadi penyebab produk tidak diminati calon konsumen.

  • Cuek dan slow response terhadap calon konsumen.

Customer adalah raja. Semakin cepat merespon setiap pertanyaan yang diajukan calon konsumen di sosial media, maka calon konsumen akan merasa senang karena telah dilayani dengan baik. Jangan terlalu cuek kepada calon konsumen yang justru akan mengakibatkan reputasi dari bisnis online jadi kurang baik ke depannya. Jangan lupa untuk selalu tanggapi setiap saran dan kritik masuk dari konsumen sebagai bahan evaluasi.

  • Tidak memberikan informasi secara lengkap dan detail.

Ketika sedang membuat konten untuk di sosial media baik itu di Facebook, Instagram, YouTube atau platform media sosial lainnya, jangan lupa untuk memberikan informasi tentang produk secara lengkap dan detail. Karena jika salah atau kurang dalam memberikan informasi, maka calon konsumen akan merasa ditipu dan itu tidak baik untuk perkembangan bisnis online.

  • Tidak melakukan pembaruan konten.

Selalu ingat untuk melakukan pembaruan konten sesuai dengan tema produk yang dipromosikan di halaman media sosial secara berkala. Misalnya, berhubung sedang Ramadan bisa mengganti tema desain konten dengan nuansa Ramadan atau menjual produk untuk kebutuhan Ramadan. Lakukan cara ini agar calon konsumen kamu tidak merasa bosan dan selalu mampir ke halaman sosial media.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKomInfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Kamis (29/7/2021) juga menghadirkan pembicara Agus Josiandi (Pimpinan Redaksi Lingkar Jatim), Inayah Swasti Ratih (Dosen STEBI Badri Masduqi & Tim Pengembangan Media Digital Edukasi Ekonomi Islam), Ahsani Taqwim Aminuddin (Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pakuan), dan Anjani Adyalaksmini sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply