Travel

Lakeside Glamping Rancabali, Perpaduan Nomadic Tourism dan Digital Destination

Warta Event – Lembang. Nomadic Tourism yang terus digaungkan oleh Kementerian Pariwisata disambut kian positif oleh para pelaku industri pariwisata Indonesia. Tak terkecuali di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang telah mempunyai Lakeside Glamping Rancabali di Lembang.

Dalam berbagai kesempatan saat menjadi pembicara kunci tentang Digital Tourism, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, selalu mengkampanyekan bahwasannya Nomadic Tourism akan menjadi salah satu jalan keluar untuk setiap daerah dalam mengatasi masalah akomodasi bagi para wisatawan.

Dan, salah satu dari Nomadic Tourism ini adalah Glamour Camping atau dalam bahasa popularnya disebut Glamping. Lakeside Glamping di Lembang, dapat menjadi salah satu percontohan bagi daerah lain di Jawa Barat dalam mengembangkan akomodasi dengan market kelas atas yang menawarkan view indah Situ Patenggang.

Lakeside Glamping Rancabali hadir pada tahun 2016 untuk menjawab kebutuhan akomodasi wisatawan yang melancong ke Lembang, khususnya ke Situ Patenggang. Salah satu situ atau danau yang indah di Jawa Barat.

Luthfi, Manager Lakeside Glamping Rancabali, menuturkan, glamping ini dikonsep laksana kamping di alam bebas dengan fasilitas yang lengkap dan lokasinya seperti petualangan.

“Program kami membuat wisatawan lokal dan mancanegara yang belum tersentuh oleh keramaian. Selain itu, kami pun ingin mengembangkan pariwisata yang belum ada, juga merangkul masyarakat daerah sebagai sumber daya manusianya,” tambah Luthfi, (03/08/2018) lalu.

Luthfi, kembali menerangkan, meski Glamping sebagai pilihan baru akomodasi bagi para traveler Ia sangat optimis dapat bersaing dengan hotel berbintang. Terlebih lagi, segmentasi pasar dari glamping ini adalah keluarga.

Dari sisi marketing, Luthfi pun mengaku tidak merasa kesulitan untuk memasarkannya. Hal ini dibuktikan setiap weekend Lakeside Glamping Rancabali selalu penuh. “Hingga saat ini profil dari tamu yang menginap masih di dominasi oleh wisatawan lokal dari luar Bandung, seperti Jakarta, Bogor dan Bekasi,” pungkas Luthfi.

Oleh karena “produk” baru, pendekatan promosinya pun lebih ke arah digital destination. “Setrategi promosinya, pihak manajemen kami membuat sebanyak mungkin tempat yang Instagramable. Sebab, kebanyakan orang sekarang ingin selfie,” pungkas Luthfi.

Pendekatan destination digital ini pun tercermin dalam Pinisi Resto. Selain menjadi fasilitas untuk menjamu tetamu untuk mengudap kuliner, Pinisi Resto ini juga dimanfaatkan sebagai spot swafoto. Termasuk untuk pengambilan pree wedding.

Glamping yang berada di area PT PN Nusantara 8 ini dikonsep lebih rileks. Para wisatawan pun tidak perlu khawatir untuk asupan energi listrik. Pasalnya, glamping yang dibanderol Rp1.2 juta ini dilengkapi charging di setiap sudutnya.

Aktivitas lain yang dapat dilakukan oleh wisatawan di sekitar Glamping Lakeside Rancabali antara lain eksplore kebun teh, mengintip sunset di teras bintang, taman kelinci, batu cinta, taman pakis, hingga swafoto di situ patenggang saat pagi dengan background kabut tipis. [Fatkhurrohim]