News

Literasi Digital, Lebih Baik Tinggalkan Jejak Digital Positif dan untuk Promosi di E-Commerce

Sementara itu Literasi digital dalam copywriting di media social, Dr. Fachrul Kurniawan, Senior Lecture specializing in Smart City and Big Data Analytic – Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang menjelaskan, copywriting di media sosial untuk bisnis dan komunikasi khususnya iklan yang baik tidak perlu panjang lebar tapi menarik. 

“Copywtiring dalam bisnis bisa berpengaruh dengan hasil yang didapatkan. Karena seringkali iklan yang gagal bukan karena setting iklan yang jelek melainkan isi kalimat iklan yang kurang memenuhi harapan pasar. Efek konten yang baik bisa menarik perhatian, menimbulkan ketertarikan, menimbulkan keinginan, menciptakan keyakinan dan menimbulkan tindakan,” ungkap Fachrul. 

Baca Juga : Mengurangi Hoax, Diperlukan Literasi Digital

Novianto Puji Raharjo, S.Kom M.I.Kom, Direktur Eksekutif  – TIK Cerdas mengatakan, agar lebih cerdas dalam jejak digital, tumbuhkan konten positif bermanfaat serta yang tidak bersifat provokatif, lakukan self filtering terhadap data yang dipublikasi di dunia maya dan melakukan dialog dan kerjasama dengan para pemangku kepentingan.

“Kesalahan kita di dunia maya selama intelek masih ada di muka bumi, maka selama itulah cacat kita akan tetap terekam. Kalau kita aksinya jelek dan menjadi inspirasi kejelekan orang lain, kita akan mendapatkan multilevel dosa dan kesalahan. Cerdas untuk melangkah, dunia maya dan nyata itu tidak ada bedanya,” ujar Novianto.

Baca Juga : Cakap Digital Bisa Cegah Risiko Keamanan di Dunia Maya

Fariz Hambali, CEO FHAM Group, menerangkan, dengan e-commerce merupakan aktivitas penyebaran, penjualan, pembelian, pemasaran produk (barang dan jasa), dengan memanfaatkan jaringan internet. Meskipun konsumen dan penjual tidak bertemu langsung, transaksi tetap berjalan lancar. Dengan kata lain, e-commerce menawarkan kemudahan dalam berbelanja secara online. Tapi banyak yang belum melek akan e-commerce.

“Kebanyakan orang cenderung malas, karena kecenderungannya gadget yang dimiliki hanya  untuk main bukan untuk jualan. Seharusnya masyarakat bisa memanfaatkan teknologi dengan banyaknya e-commerce yang tersedia,” pungkas Fariz. [*]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *